Sebagai dewan pakar, dirinya memastikan tidak ikut mendiskusikan komposisi kabinet Prabowo. Namun lebih memikirkan soal program-program yang akan dijalankan Prabowo-Gibran saat menjadi presiden pada Oktober 2024.
Berbagai program tersebut, lanjut Budiman, kebanyakan merupakan kelanjutan dari program Presiden Jokowi. Seperti hilirisasi, digitalisasi, dekarbonisasi, optimalisasi dana desa, serta sumber daya manusia (SDM) yang meliputi program makan siang gratis.
Ditambah penguatan program geopolitik yang akan menjadi ciri khas Prabowo dalam pemerintahan 5 tahun ke depan, terutama terkait strategi turunan dari prinsip politik bebas aktif.
"Apakah nanti akan membangun multikulturalisme, bagaimana menjaga keseimbangan dan perdamaian dunia, serta menguraikan ketegangan minimal di Indo-Pasifik. Itu akan jadi kekuatan Pak Prabowo," tandas Budiman.
Sumber: RMOL
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Respons Keras Said Didu saat Prabowo Sebut Bertanggung Jawab atas Whoosh: Presiden Cabut Taring Purbaya!
Prof Henri Balik Badan Kritik Jokowi: Anaknya Belum Siap, Direkayasa Dipaksakan jadi Wapres
Saut Situmorang: Luhut jadi Dewa Penyelesaian Kebusukan Whoosh
Ekonom Deteksi Rencana Jahat di Proyek Whoosh Bengkak 1,2 Miliar USD