Lantas apa yang membuat Mahfud MD menerima pinangan PDIP dan benarkah ia mengeluarkan mahar politik dengan jumlah fantastis?
Dikutip dari tayangan podcast YouTube Dedy Corbuzier, Mahfud MD akhirnya menjawab sederet pertanyaan tersebut.
Salah satunya adalah soal keputusan dia menerima mundur dari jabatan Menkopolhukam dan menerima posisi untuk mendampingi Ganjar.
Mahfud MD menegaskan, bahwa itu adalah pilihan politik. Selebihnya, ada beberapa hal lain yang membuatnya mantap untuk merapat ke PDIP.
"Waktu itu saya terus terang merasa terhormat ketika saya diundang oleh Bu Mega, dan diminta untuk menjadi wakilnya Pak Ganjar," kata Mahfud MD.
Pada saat diminta Megawati Soekarnoputri itu, pikiran Mahfud dan partai berlambang banteng moncong putih ini sama, mereka masih berpikir bahwa Jokowi ada dibarisan PDIP.
"Kan belum ada nama Gibran waktu saya muncul. Jadi satu, saya merasa terhormat," jelasnya.
Kemudian yang membuat Mahfud surprise sehingga harus menerima penghormatan itu adalah Megawati mengatakan, bahwa negara ini perlu penegak hukum, perlu ada penegakan hak asasi manusia dan korupsi-korupsi itu sudah luar biasa.
"Beliau mengatakan, kami berharap Pak Mahfud di situ, dan dia katakan juga, Pak Mahfud tidak perlu menyediakan uang," tuturnya.
"Pada waktu itu, bagi saya ini berkesan, mungkin bagi Bung Dedi juga berkesan, karena selama ini kan dikenal kalau mau jadi capres PDIP mahal, selama ini isunya begitu," sambungnya.
Di luaran, banyak yang menghebuskan isu jika maju dari PDIP akan mengeluarkan uang sekian triliun, sekian ratus miliar.
Artikel Terkait
Reaksi Jokowi Usai Tahu Logo Wajahnya Dibuang Ormas Projo
Soal Projo Merapat ke Gerindra, Pengamat Sebut Strategi Penyusupan Jokowi
Budi Arie Sama Saja Bunuh Diri Masuk Gerindra
Momen Prabowo Tanya Budi Arie, PSI atau Gerindra Kau?