NARASIBARU.COM -Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menyindir pedas Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ini setelah Presiden RI ke-6 itu berbicara tentang potensi terjadinya 'chaos' atau kekacauan jika Pemilu 2024 dilakukan dengan sistem proporsional tertutup.
SBY menilai bahwa kekacauan sangat mungkin terjadi apabila pemerintah melakukan pergantian sistem Pemilu di tengah jalan. SBY secara khusus khawatir Mahkamah Konstitusi (MK) bakal mengabulkan judicial review (JR) untuk mengganti sistem pemilu proporsional terbuka menjadi sistem proporsional tertutup (nomor urut).
Pernyataan SBY itu langsung ditanggapi dengan menohok oleh Anas Urbaningrum melalui akun Twitter resminya. Anas mengingatkan SBY jika pergantian sistem pemilu pernah terjadi di Pemilu 2009, atau saat SBY menjadi presiden dan hendak mencalonkan diri kembali untuk kali kedua.
Namun kala itu, kata Anas, tidak terjadi kekacauan meski sistem pemilu diubah. Sebaliknya, pemilu justru berjalan dengan lancar dan baik-baik saja, di mana hasilnya SBY kembali terpilih sebagai Presiden RI.
"Maaf, sekadar menuliskan fakta kecil terkait Pemilu 2009. (Saat itu) terjadi pergantian sistem pemilu di tengah jalan. Tidak mungkin beliau (SBY) lupa atas peristiwa Pemilu 2009. Alhamdulillah (pergantian sistem pemilu saat itu) tidak terjadi 'chaos', melainkan baik-baik saja," tulis Anas lewat akun Twitternya.
"Perubahan sistem untuk Pemilu 2009 terjadi pascaputusan MK pada 23 Desember 2008. Pemungutan suaranya (Pemilu) terjadi pada 9 April 2009. (Pemilu) terbukti berjalan lancar dan tidak ada 'chaos' politik," sambungnya.
Artikel Terkait
Budi Arie dan Projo Baiknya Gabung ke PSI
Lebih Pilih Gerindra Ketimbang PSI, Budi Arie Balik Badan dari Jokowi
Ternyata UTS Insearch Tak Tawarkan Program Pendidikan di Singapura
Prabowo Jadi Sandaran Jokowi dan Relawannya