NARASIBARU.COM -Kedekatan Bahlil Lahadalia dengan Presiden Joko Widodo, diperkirakan akan memuluskan ambisinya menjadi Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar).
Direktur Eksekutif Sentral Politika, Subiran Paridamos menilai, pasca pengunduran diri Airlangga Hartanto dari posisi Ketum Golkar, Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) akan memilih nahkoda baru yang memiliki nilai bargaining politik cukup kuat di kubu penguasa.
"Baik itu kubu Prabowo maupun Gibran Rakabuming Raka yang memenangkan Pilpres 2024. Karena beredar rumor bahwa yang potensi menduduki kursi ketum definitif (Golkar) adalah Bahlil Lahadalia," ujar Subiran kepada RMOL, Senin (12/8).
Berkaca dari sejarah tiga kali pemilihan presiden (pilpres) terakhir, Golkar tidak dapat mencalonkan kadernya sendiri. Sehingga, dibutuhkan ketum yang dapat mengembalikan kejayaan parpol berlogo beringin itu.
"Ada yang menduga bahwa suksesi kepemimpinan Golkar ini sangat dipengaruhi oleh Jokowi Effect," sambungnya menuturkan.
Artikel Terkait
Budi Arie Sama Saja Bunuh Diri Masuk Gerindra
Momen Prabowo Tanya Budi Arie, PSI atau Gerindra Kau?
Jika Nekat Jadikan Gibran Cawapres 2029, Prof Ikrar Yakin Prabowo Pasti Keok, Ini Alasannya
Budi Arie Bakal Jadi Mata-mata Jokowi jika Bergabung ke Gerindra