NARASIBARU.COM - Bentuk cawe-cawe Presiden Joko Widodo tidak cuman satu bentuk, tapi juga memakai instrumen hukum.
Hal itu disampaikan pakar hukum tata negara, Denny Indrayana, dalam Talkshow Indonesia Lawyers Club, bertajuk “Jokowi: Saya Akan Terus Cawe-cawe”, Kamis (1/6).
“Yang merisaukan saya sebagai orang hukum adalah, hukum hanya dijadikan instrumen untuk strategi pemenangan pemilu baik pileg maupun pilpres,” ujar Denny.
Mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM ini menjelaskan, instrumen hukum hanya satu strategi pemenangan hasrat politik Jokowi.
“(Ada) 10 strategi pemenangan itu terkonfirmasi beberapa waktu terakhir,” sambungnya mengatakan.
Salah satu contoh konkret, Denny menyebutkan fenomena pergantian Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) oleh partai politik berkuasa di parlemen.
“Saya katakan ada pengkondisian komposisi calon Hakim Konstitusi. Misalnya, ketika Hakim Aswanto ditarik, karena dosa besar beliau adalah meyatakan UU Cipta Kerja Inkonstitusional Bersyarat,” urainya.
“Itu menyababkan beliau digantikan Pak Guntur Hamzah yang terjerat skandal putusan misalnya,” demikian Denny menambahkan.
Sumber: rmol
Artikel Terkait
IRONI! Gegara Sang Ayah Dukung Pemakzulan Gibran, Letjen TNI Kunto Arief Wibowo Putra Try Sutrisno Kini Dimutasi
Ini 10 Menteri dengan Kinerja Terbaik, Abdul Muti Peringkat Pertama
Anggota DPR Kritik Dedi Mulyadi: Tak Semua Problem Harus Diselesaikan Tentara!
Lampu Hijau! Menhan Sjafrie Soal Usulan Forum Purnawirawan TNI Makzulkan Gibran: Kami Kaji Lebih Mendalam Lagi