Peneliti ISEAS: Jokowi Mengadu ke Parcok Yang Dia Pelihara Sendiri!

- Jumat, 02 Mei 2025 | 15:25 WIB
Peneliti ISEAS: Jokowi Mengadu ke Parcok Yang Dia Pelihara Sendiri!




NARASIBARU.COM - Peneliti ISEAS, Made Supriatma, menilai langkah mantan Presiden Jokowi yang mendatangi Polda Metro Jaya untuk melaporkan tuduhan ijazah palsu sebagai bagian dari strategi politik.


Dikatakan Made, kasus ini justru dapat menjadi keuntungan bagi Jokowi maupun Presiden Prabowo Subianto.


“Kita lihat saja bagaimana drama ini akan dimainkan. Menurut hemat saya, kasus ijazah palsu ini adalah anugerah untuk Jokowi dan Prabowo. Kasus ini sangat populer dan menempatkan Jokowi sebagai korban. Juga kasusnya sangat sumir,” ujar Made di Facebooknya @Made Supriatma (30/4/2025).


Ia mengatakan, apabila pengadilan nantinya memutuskan bahwa ijazah Jokowi benar-benar asli seperti yang juga telah dikonfirmasi oleh Universitas Gadjah Mada (UGM), maka para penuduh akan kesulitan mempertahankan narasi mereka.


“Jika hakim memutuskan bahwa ijazah Jokowi memang asli, seperti juga dikatakan oleh UGM, terus bagaimana orang-orang ini akan berargumen?” katanya.


Made juga menilai kasus ini akan memperdalam polarisasi di masyarakat.


“Kita akan melihat publik yang terbelah: antara pro Jokowi dan anti Jokowi,” ucapnya.


Ia menyebut, pengalaman satu dekade Jokowi dalam politik menunjukkan kemampuannya membalikkan keadaan.


“Jokowi biasanya bisa membalik keadaan dan menjadikan dirinya korban fitnah ini sebagai keuntungan,” tambah Made.


Lebih jauh, ia melihat gerakan menyoal ijazah ini muncul bersamaan dengan tekanan dari kelompok purnawirawan terhadap Gibran Rakabuming Raka.


Namun, menurutnya, isu ijazah dapat digunakan untuk menutupi isu-isu besar lain.


“Politisi yang kampiun itu adalah politisi yang bisa menutupi hal-hal besar dengan kardus tipis tapi berkilau. 


Kasus ijazah ini akan menutupi banyak hal cawe-cawe dalam pemerintahan, anaknya yang sama sekali nggak layak tapi bisa macak jadi wapres, pemborosan uang APBN, hingga ke soal dugaan korupsi dan judi online,” ungkapnya.


Ia juga menyinggung posisi Jokowi yang kini mengandalkan “Parcok” atau para penegak hukum yang selama ini berada dalam lingkarannya.


“Ia mengadu kepada Parcok yang selama ini dia pelihara. Di kejaksaan dan pengadilan, semua orang-orang dia. Kita tunggu saja hasilnya,” kuncinya.


Sebelumnya, Jokowi mengambil langkah tegas dalam menghadapi tuduhan pemalsuan ijazah yang selama ini terus bergulir.


Pada Selasa pagi (29/4/2025), Presiden ketujuh RI itu mendatangi langsung Gedung Polda Metro Jaya untuk melaporkan kasus yang menyeret namanya.


Ia tiba sekitar pukul 09.50 WIB dengan mengenakan batik dan dikawal ketat oleh aparat pengamanan.


Salah satunya, Yakup Hasibuan, telah lebih dulu mengonfirmasi rencana pelaporan tersebut kepada media, meski belum memberikan rincian lebih lanjut mengenai isi laporan maupun siapa saja yang akan menjadi pihak terlapor.


Langkah ini diambil Jokowi di tengah memanasnya kembali isu keaslian ijazahnya yang kini bergulir di meja hijau. 


Sidang perdana kasus ini telah digelar pada Kamis (24/4) di Pengadilan Negeri (PN) Solo.


Perkara ini teregister dengan nomor 99/Pdt.G/2025/PN Skt, sementara satu perkara lain yang turut menyeret nama Jokowi terkait mobil Esemka tercatat dengan nomor 96/Pdt.G/2025/PN Skt.


Dalam gugatan itu, Jokowi duduk sebagai tergugat pertama. Tiga pihak lainnya yang turut digugat adalah KPU Kota Solo, SMAN 6 Solo, dan Universitas Gadjah Mada.


Di sisi lain, upaya hukum juga ditempuh oleh pihak pendukung Jokowi.


Empat orang yang dikenal vokal mempertanyakan keaslian ijazah presiden telah dilaporkan ke polisi.


Mereka adalah mantan Menpora Roy Suryo, ahli digital forensik Rismon Sianipar, Wakil Ketua Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) Rizal Fadillah, serta dokter Tifauzia Tyassuma.


Sumber: Fajar

Komentar