NARASIBARU.COM - Mantan Juru Bicara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Dino Patti Djalal mengkritisi soal pembatalan mutasi Letjen Kunto Arief Wibowo dan tetap menjabat sebagai Pangkogabwilhan I yang seharusnya mutasi menjadi Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Dino yang juga mantan Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu), mengatakan, pembatalan mutasi penuh dengan kejanggalan hingga meresahkan publik.
"Apapun alasan diatas kertas pembatalan mutasi Letjen Kunto (yang penuh kejanggalan, meresahkan publik & juga internal TNI)," cuit Dino dalam laman X @dinopattidjalal dikutip, Minggu (4/5/2025).
"Nampaknya ini sinyal keras dari Istana bahwa Panglima Tertinggi TNI adalah Presiden Prabowo, bukan pihak lain," tandasnya.
Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Brigjen Kristomei Sianturi menegaskan revisi mutasi bukan dilatarbelakangi unsur di luar organisasi. Hal itu semata-mata murni kepentingan organisasi.
Hal itu menanggapi munculnya revisi mutasi TNI yang ditekan melalui surat keputusan Kep/554.a/IV/2025 pada Rabu, 30 April 2025. Pada intinya surat itu menangguhkan mutasi sebanyak tujuh perwira tinggi pada SK yang terbit satu hari sebelumnya.
"Sudah saya tegaskan di awal bahwa mutasi ini tidak terkait apapun di luar dari organisasi," kata Kristomei kepada wartawan dikutip, Sabtu (3/5).
Kristomei juga membantah pembatalan mutasi ini berkaitan sikap mantan Wakil Presiden Try Sutrisno. Revisi mutasi, ditegaskannya merupakan murni kepentingan organisasi.
"Jadi bukan karena 'oh kemarin orang tuanya pak Kunto', tidak. Tidak ada kaitannya dengan itu. Beliau (Try Sutrisno) purnawirawan. Tidak terkait dengan TNI aktif saat ini," tandasnya.
Sumber: okz
                            
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Respons Keras Said Didu saat Prabowo Sebut Bertanggung Jawab atas Whoosh: Presiden Cabut Taring Purbaya!
Prof Henri Balik Badan Kritik Jokowi: Anaknya Belum Siap, Direkayasa Dipaksakan jadi Wapres
Saut Situmorang: Luhut jadi Dewa Penyelesaian Kebusukan Whoosh
Ekonom Deteksi Rencana Jahat di Proyek Whoosh Bengkak 1,2 Miliar USD