NARASIBARU.COM - Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid alias Gus Jazil menyatakan sepakat dengan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri soal polemik ijazah, sebaiknya Joko Widodo atau Jokowi menunjukkan saja bahwa punya yang asli.
"Saya setuju, itu cara terbaik mengakhiri polemik yang berkepanjangan dan melebar ke mana mana," ungkap Gus Jazil kepada wartawan, Kamis (15/5/2025).
Kendati begitu, Jazilul menghargai jika ada proses hukum yang berjalan kekinian terkait tudingan ijazah palsu.
"Namun, kami hargai juga yang menempuh jalur hukum untuk mengakhiri polemik ini," beber Jazilul Fawaid.
Respons Megawati soal Polemik Ijazah Jokowi
Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sempat ikut berkomentar soal ramainya isu dugaan ijazah palsu milik Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi.
Megawati menilai dengan adanya isu ijazah palsu Jokowi bikin publik menjadi gonjang-ganjing.
Terlebih sampai ada yang harus dilaporkan ke pihak kepolisian.
"Yo orang banyak kok sekarang gonjang-ganjing urusan ijazah bener opo enggak?" kata Megawati.
"Ya kok susah amat ya, kan kalau di ijazah betul gitu, kasih aja 'ini ijazah saya' gitu loh," lanjutnya.
Diketahui, dalam sambutannya itu, mulanya, Mega bercerita pengalamannya di BRIN yang memiliki ribuan peneliti.
"Saya mesti cerita sedikit pengalaman kenapa Pak Bambang Kesowo nulis (buku) sebegini tebelnya. Karena ketika saya ditugasi ke BRIN ini, terus saya punya researcher itu 8.144, wah saya pusing kepala. Kan ini pasti orang pintar semua ini.
Wah tapi saya tidak mau kalah. Saya suruh Pak Handoko, saya suruh ditesting dengan Ilmu psikologi.Jadi IQ-nya sama EQ-nya Intelligence Quotient sama Emosional Quotient. Supaya apa? Ini benar pintar atau ngerepek ini," kata Mega.
Mega mengaku pusing mengurusi orang pintar di lingkungannya.
Mega juga mengaku bingung karena harus membuat tesis sampai bertanya dan meminta pendapat.
"Nah dengan demikian. Nah ini Kan saya pusing ya ngurusi orang pintar-pintar ya. Terus waktu saya pertama kali ketemu, pasti kan pikiran orang pintar itu kan wah suka menuju kemana. Kadang melayang-layang.
Jadi Saya juga mesti memperkenalkan dong, saya sendiri juga bingung sebetulnya. Kenapa, loh tapi saya punya bukti. Jadi kata orang Profesor saya 3, lalu Doktor Honoris Clausa saya 11, masih nunggu lagi 4, makanya saya bilang loh, saya kok bingung lah kok saya profesor aja 3," ucapnya.
"Lah tapi bingungnya saya kan, apa itu namanya, mesti tesis lah, mesti apa segala ya. Nah saya jadi banyak tanya dulu dong sama orang pintar-pintar.
Saya terima apa tidak, Oh itu penghormatan Bu, Apalagi kalau dari luar. Oh gitu toh, Itu sudah lebih katanya sama orang yang sekolah membuat untuk disertasi. Oh gitu ya, Ya saya terima saja," imbuhnya.
๐๐
Sumber: Suara
Artikel Terkait
PDIP Minta Pendukung Jokowi Tak Baper dari Pernyataan Megawati Soal Ijazah Palsu
Menkes Budi Gunadi Diminta Jangan jadi Paranormal
Balasan Menohok Eks Danjen Kopassus ke Luhut Yang Tak Setuju Gibran Dicopot: Kau Penjilat dan Rakus!
Rismon Sianipar: Stop Bohong Walau Sekali Saja, Apa Gak Bisa Jokowi?