Fakta Suku Polahi, Tradisi Perkawinan Sedarah hingga Miliki 3 Tuhan dengan Kekuatan Super

- Jumat, 25 Agustus 2023 | 22:30 WIB
Fakta Suku Polahi, Tradisi Perkawinan Sedarah hingga Miliki 3 Tuhan dengan Kekuatan Super

NARASIBARU.COM - Indonesia memiliki ribuan suku dan budaya. Salah satunya yakni Suku Polahi. 


Suku Polahi tergolong salah satu dari sekian banyak suku terasing di Indonesia. Masyarakat Suku Polahi memiliki tradisi perkawinan sedarah dan 3 Tuhan. 


Masyarakat Polahi tinggal di daerah pedalaman hutan Sulawesi, tepatnya di pedalaman hutan Boli Yohuto, Pagu Yaman, dan Suawa di provinsi Gorontalo.


Untuk menemukan keberadaan Suku Polahi  dibutuhkan waktu cukup panjang dengan berjalan menyusuri hutan yang lebat. 


Mengutip akun youtube Larasati Channel, Suku Polahi tinggal di tempat yang cukup terasing, sehingga dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa mencapainya. 


Konon, orang -orang polahi berasal dari sekumpulan orang yang melakukan pelarian ke pedalaman hutan pada zaman pemerintahan Belanda di Indonesia. 


Selain itu, warga polahi melakukan pelarian dengan tujuan untuk menghindari membayar pajak. 


Masyarakat suku Polahi hidup secara nomaden. Mereka tinggal dalam gubuk-gubuk kayu sederhana supaya mudah untuk ditinggalkan.


Ketika ada anggota keluarga suku polahi yang meninggal dunia, maka akan dikuburkan di tempat itu, kemudian mereka akan meninggalkan tempat itu. 


Suku Polahi pindah untuk mencari lokasi baru lagi dengan membawa peralatan masak, pakaian, piring, gelas, dan alat lain yang bisa dipakai.


Rasa takut yang mendalam terhadap jenazah menjadi penyebab masyarakat Polahi untuk meninggalkan rumah mereka.


Menurut informasi dari berbagai sumber bahwa populasi masyarakat Suku Polahi kurang lebih 500 orang. 


Dari jumlah tersebut diperkirakan sebanyak 200 orang menetap di Pagu Yaman, sedangkan 300 orang menetap di Suawa. 


Tingkat Pendidikan Suku Polahi 


Karena tempat tinggalnya berada di pedalaman hutan yang terpencil, tingkat pendidikan masyarakat masih rendah. 


Tempat tinggal suku polahi yang terpencil tersebut, membuat warganya mengalami keterbelakangan karena tidak mendapatkan pendidikan formal yang layak. 


Perkawinan Sedarah


Menurut Ensiklopedia P2k Stekom, Suku Polahi sering berpindah-pindah tempat, lalu membangun gubuk-gubuk baru. 


Dengan pola hidup demikian, masyarakat Polahi hanya saling berkomunikasi dengan kelompoknya.


Hal tersebut kemudian yang melahirkan tradisi pernikahan sedarah atau antar saudara.


Kawin dengan saudara kandung sudah menjadi hal yang biasa dalam suku Polahi. 


Sebagai contoh, sesepuh pada salah satu kelompok Polahi yaitu "Kelompok 9" merupakan seorang kakek dengan tiga bersaudara, dua saudara lain adalah perempuan.  Kakek itu mengawini kedua saudara kandungnya ini sekaligus. 


Istri yang satu tak mempunyai anak, sedangkan satu lagi mempunyai enam anak, dua laki-laki dan empat perempuan. 


Kemudian anaknya mengawini anaknya lagi, sehingga anaknya juga menjadi menantunya. 


Meski hidup mengasingkan diri dan memiliki tradisi berbeda dengan masyarakat pada umumnya, masyarakat Polahi terbilang terbuka dengan masyarakat di luar lingkupnya.



Halaman:

Komentar