Dari 37 warga yang dipanggil belum ada yang menandatangani appraisal yang diberikan oleh BPN. Selain permasalahan harga yang di bawah harga umum pasaran ada permasalahan lain yang menjadi keresahan masyarakat yang terdampak tol di Kelurahan Gayam.
Dalam grup WhatsApp yang terdiri dari para warga yang telah dipanggil sejumlah 37 orang mengutarakan keresahan mereka,
Yang pertama, ketika pertemuan awal di salah satu hotel Kota Kediri pada spanduk tertulis ganti untung yang sekarang berubah menjadi ganti rugi kemudian di slip hasil appraisal tertulis harga kewajaran, dan masyarakat merasa jika tim BPN atau appraisal tidak memiliki pendirian.
Baca Juga: Jaksa Teliti Berkas Kasus Dua Oknum Wartawan Peras Perangkat Desa di Jombang
Yang kedua penentuan harga yang dilakukan secara sepihak tidak adil.
Yang ketiga, harga tanah di bawah harga normal mengingat harga tanah sekarang melambung setelah adanya Universitas Brawijaya dan pondok pesantren yang dibangun di sekitar wilayah Kelurahan Gayam.
Keempat, tanah yang dijadikan sebagai pembanding harga adalah di wilayah Bujel dan Manyaran yang termasuk wilayah kabupaten yang mana masyarakat merasa seharusnya tanah yang dibandingkan adalah di wilayah kota termasuk Mrican yang berdekatan dengan lokasi.
Kemudian yang terakhir adalah para tim appraisal menilai dari bentuk fisik tanah bukan dari potensi tanah dari aspek pertanian ekonomi dan lain sebagainya.
"Dari pihak BPN, menawarkan ganti untung berupa uang, saham, atau tanah. Waktu itu karena harga yang saya dapatkan tidak sesuai saya meminta ganti rugi berupa tanah namun petugas tidak berhasil menemukan tanah yang sebanding dan berdekatan dengan lokasi," paparnya.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: koranmemo.com
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
MBG di Boyolali Disabotase: Ratusan Paket Ditarik, Ada Orang Asing Masuk Kelas!
Biar Bosmu Tahu! Viral Bobby Nasution Razia Truk Pelat Aceh di Sumut Demi Kejar PAD Triliunan
VIRAL Kain Kafan dan Kerangka Manusia Berserakan di Area Proyek Tangerang
Fakta-Fakta Kesiapan IKN Jadi Ibu Kota Politik 2028, Cuma Cuap-Cuap Belaka?