Selain bersilaturahmi, ia mengatakan agenda kedatangannya terkait kampanye.
Dalam kampanye tatap muka ini, Sofhian Mile kembali memberikan pendidikan politik, bahwa Indonesia yang menganut sistem demokrasi, mengenal Pemilu, yang dimulai dengan tahapan-tahapan kampanye.
Berbeda dengan negara monarki yang tak mengenal pemilu, pemimpin dipilih berdasarkan garis keturunan, sejak dalam kandungan sudah ditetapkan sebagai raja atau ratu.
Baca Juga: Massa Aksi Desa Tuntung Bakar Ban Dekat Jetty PT KFM, Najmi: Momennya Tidak Tepat!
Sebagai negara demokrasi, rakyat Indonesia mempunyai hak memilih.
Sebelum berubah undang–undang, rakyat tidak memilih langsung presiden, namun dipilih MPR dan DPR. Begitupun bupati dan walikota maupun gubernur dipilih oleh anggota DPRD kabupaten kota maupun DPRD provinsi.
Namun, setelah perubahan undang-undang, rakyat mempunyai hak memilih langsung presiden, bupati dan walikota.
“Begitu juga dengan wakilnya di DPR RI, DPR Provinsi dan DPR Kabupaten Kota. Untuk keempat kalinya nanti dipilih langsung oleh rakyat,” ujarnya.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: sangalu.com
Artikel Terkait
MBG di Boyolali Disabotase: Ratusan Paket Ditarik, Ada Orang Asing Masuk Kelas!
Biar Bosmu Tahu! Viral Bobby Nasution Razia Truk Pelat Aceh di Sumut Demi Kejar PAD Triliunan
VIRAL Kain Kafan dan Kerangka Manusia Berserakan di Area Proyek Tangerang
Fakta-Fakta Kesiapan IKN Jadi Ibu Kota Politik 2028, Cuma Cuap-Cuap Belaka?