Namun jika kondisi jalan sudah rusak parah dan harus memakai betonisasi, maka dana yang dibutuhkan dapat mencapai jumlah yang fantastis. Yakni Rp 10 miliar per kilometernya.
“Butuh anggaran banyak. Kalau satu km itu Rp 1,5 miliar untuk pelapisan ulang satu lapis. Kalau yang rusak sekitar 200 km untuk tambal-tambal yang sudah umur lima tahun ke atas, kalau 200 km saja itu sudah Rp 300 miliar,” tandas Hanung.
“Apalagi kalau jalannya sudah rusak berat karena keberatan angkutan berat, itu harus beton, karena satu km bisa mencapai sekitar Rp 10 miliar,” tambahnya.
Menurut keterangannya, ada empat daerah di Jateng yang memiliki jalan provinsi rusak parah dan butuh perbaikan secepatnya. Adapun jalan provinsi tersebut berada di Grobogan, Pati, Jepara, dan Blora yang merupakan empat ruas di Pantura Timur.
“Kalau jalan provinsi yang butuh perbaikan urgent itu di Grobogan, Pati, Jepara sama Blora. Emang butuh dana sangat banyak. Cukup banyak yang harus mendapatkan perbaikan cukup serius,” pungkas Hanung.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sempat menyinggung dana perbaikan jalan rusak saat hadir dalam Rapat Paripurna DPRD Jateng dengan agenda Penyampaian LKPJ Gubernur pada akhir Maret 2023 lalu.
“Setidaknya kalau infrastrukur kita mau baik di tahun 2024 nanti kita butuh uang kurang lebih Rp 3 triliun. Kalau secara keseluruhannya beres, kita butuh Rp 15 triliun,” ungkap Ganjar. (*)
Sumber: beritajateng
Artikel Terkait
MBG di Boyolali Disabotase: Ratusan Paket Ditarik, Ada Orang Asing Masuk Kelas!
Biar Bosmu Tahu! Viral Bobby Nasution Razia Truk Pelat Aceh di Sumut Demi Kejar PAD Triliunan
VIRAL Kain Kafan dan Kerangka Manusia Berserakan di Area Proyek Tangerang
Fakta-Fakta Kesiapan IKN Jadi Ibu Kota Politik 2028, Cuma Cuap-Cuap Belaka?