Baca Juga: Kasus Pembunuhan Terungkap, DPRD Apresiasi Kinerja Polres
“Dalam menghadapi konflik sosial, kita harus memahami bahwa perbedaan pendapat dan kepentingan adalah hal yang wajar dalam kehidupan bersama. Namun hal tersebut bukanlah alasan bagi kita untuk terpecah belah atau saling mencurigai. Sebaliknya, kita harus menjadikan perbedaan tersebut sebagai kekuatan untuk menciptakan solusi yang adil dan berkelanjutan,” kata Serampang.
Baca Juga: Luis Suarez Resmi Gabung ke Inter Miami, Reuni Dengan Eks Pemain Barcelona
Ia juga mengatakan dalam menghadapi konflik sosial, Pemerintah daerah tidak dapat berdiri sendiri. "Kami membutuhkan sinergi dan kerjasama dari semua pihak, termasuk tokoh masyarakat, agama dan adat serta berbagai elemen masyarkat lainnya," imbuhnya.
Tujuan dari Rapat Koordinasi penanganan konflik sosial adalah diharapkan dapat bersama-sama merenung, mendengarkan dan berdiskusi secara terbuka, sehingga dapat menghasilkan solusi bersama, menciptakan langkah-langkah konkret yang dapat membawa perdamaian dan keadilan bagi semua pihak yang terlibat dalam konflik. (*)
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: kaltenglima.com
Artikel Terkait
MBG di Boyolali Disabotase: Ratusan Paket Ditarik, Ada Orang Asing Masuk Kelas!
Biar Bosmu Tahu! Viral Bobby Nasution Razia Truk Pelat Aceh di Sumut Demi Kejar PAD Triliunan
VIRAL Kain Kafan dan Kerangka Manusia Berserakan di Area Proyek Tangerang
Fakta-Fakta Kesiapan IKN Jadi Ibu Kota Politik 2028, Cuma Cuap-Cuap Belaka?