Dikatakan Mujiyono, Fraksi Partai Demokrat DPRD DKI Jakarta telah mengamati sejumlah prestasi atau keberhasilan yang ditorehkan Heru Budi Hartono selama menjadi Penjabat Gubernur DKI Jakarta, di antaranya menurunkan prevalensi stunting dari 16,8 persen menjadi 14,8 persen.
Dalam penanganan stunting, Pemprov DKI Jakarta melakukan intervensi selama dua minggu sekali dengan memberikan makanan sehat, susu, dan pemeriksaan kesehatan.
"Dari jumlah 22.000 anak yang mengalami stunting, sebanyak 9.000 sudah lulus ditangani," ungkapnya.
Kemudian, dalam program penanggulangan banjir, Pemprov DKI di bawah kepemimpinan Heru Budi Hartono berhasil menuntaskan sodetan Ciliwung, sehingga dapat diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, akhir Juli 2023.
"Kehadiran sodetan Ciliwung diharapkan dapat memitigasi banjir di Jakarta, khususnya di wilayah yang dialiri Sungai Ciliwung," tuturnya.
Ia memaparkan, Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Heru Budi Hartono juga telah melanjutkan pembangunan sarana transportasi massal untuk mengatasi kemacetan, yakni MRT Koridor Timur-Barat dengan berkoordinasi bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Koridor ini akan melayani rute Cikarang-Jakarta-Balaraja dan Tomang-Medan Satria.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: infoindonesia.id
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
MBG di Boyolali Disabotase: Ratusan Paket Ditarik, Ada Orang Asing Masuk Kelas!
Biar Bosmu Tahu! Viral Bobby Nasution Razia Truk Pelat Aceh di Sumut Demi Kejar PAD Triliunan
VIRAL Kain Kafan dan Kerangka Manusia Berserakan di Area Proyek Tangerang
Fakta-Fakta Kesiapan IKN Jadi Ibu Kota Politik 2028, Cuma Cuap-Cuap Belaka?