Kediri, NARASIBARU.COM - Petani jagung di Kabupaten Kediri minggu ini sumringah. Harga jagung tembus Rp 8.200 per kilogram dan bertahan hingga seminggu.
Sebelumnya harga dikisaran Rp 5000 hingga Rp 7000 per kilogram.
Bisa dikatakan musim transisi yang pas bagi petani untuk panen jagung karena musim hujan banyak kemaraunya.
Solikin (45) petani jagung Ringinrejo Kabupaten Kediri mengatakan, tanam jagung di tahun ini lebih menghasilkan dan imbang dengan nilai rupiah di awal masa tanam.
Solikin (45) petani jagung Ringinrejo Kabupaten Kediri mengatakan, tanam jagung di tahun ini lebih menghasilkan dan imbang dengan nilai rupiah di awal masa tanam.
Baca Juga: Baru Direvitalisasi, Pedagang dan Pembeli Keluhkan Kondisi Pasar Kawak Kota Madiun, Ini Persoalannya
Lebih mudah dan jagung lebih tahan terhadap hama. Karenanya Solikin pilih tanam jagung
"Total di lahan 300 ru menghasilkan jagung sebanyak 3 ton. Hasil jagung lebih baik saat ini karena pengaruh cuaca yang lebih banyak musim panasnya . Infonya musim transisi dan lebih banyak kemaraunya ini hingga akhir Maret. Saya akan tanam jagung lagi," jelasnya.
Solikin mengatakan, kalau saat ini tanam jagung lagi, bisa diartikan akhir Maret atau awal April 2024 saat jelang lebaran akan panen jagung lagi.
"Total di lahan 300 ru menghasilkan jagung sebanyak 3 ton. Hasil jagung lebih baik saat ini karena pengaruh cuaca yang lebih banyak musim panasnya . Infonya musim transisi dan lebih banyak kemaraunya ini hingga akhir Maret. Saya akan tanam jagung lagi," jelasnya.
Solikin mengatakan, kalau saat ini tanam jagung lagi, bisa diartikan akhir Maret atau awal April 2024 saat jelang lebaran akan panen jagung lagi.
Yang penting pola pemeliharaan tanaman yang rutin dan pilih benih jagung berkualitas dan tahan hama agar panen maksimal.
"Musim tanam jagung bisa dua kali dalam setahun dan bisa berhasil baik jika pola tanam diterapkan benar dengan pola perawatan dan pemupukan yang sesuai dan ikuti arahan petugas Dispertabun," imbuhnya.
"Musim tanam jagung bisa dua kali dalam setahun dan bisa berhasil baik jika pola tanam diterapkan benar dengan pola perawatan dan pemupukan yang sesuai dan ikuti arahan petugas Dispertabun," imbuhnya.
Reporter Bakti Wijayanto
Editor Achmad Saichu
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: koranmemo.com
Artikel Terkait
VIRAL! 6 ASN Tak Masuk Kerja hingga 10 Tahun Tapi Masih Terima Gaji, Kok Bisa?
Gegara Jokowi Serahkan Tambang ke China, Gubernur Sulteng Curhat ke DPR: Wilayah Hancur Ditambang, DBH Hanya Rp 200 M!
GEGER! Mahasiswa di Sumsel Tembak Mati Ibu Kandung
LAGI! Puluhan Siswa SMA Keracunan Massal Usai Santap Makan Bergizi Gratis di Cianjur