BLORA, Radar Bojonegoro - Nilai investasi di Kota Sate mencapai Rp 126 miliar akhir tahun lalu. Investasi itu didominasi dari penanaman modal dalam negeri (PMDN). Sisanya, berupa penanaman modal asing (PMA). Angka tersebut berdampak pada tingkat pengangguran terbuka (TPT) yang turun.
Kepala Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Blora Bondan Arsyianti mengatakan, realisasi investasi di daerah cukup bagus pada akhir tahun lalu. Nilainya, mencapai Rp 126 miliar atau tumbuh 140 persen. ’’Target investasi 2023, sebanyak Rp 80 miliar. Pada triwulan tiga kemarin sudah melebihi target,” terangnya.
Bondan menjelaskan, realisasi investasi itu terbagi dalam empat triwulan. Untuk saat ini yang berinvestasi di Blora didominasi PMDN. Jumlahnya, Rp 116 Miliar. Rerata merupakan investasi di sektor industri makanan, hotel, dan restoran. ’’Sementara, untuk PMA Rp 10 miliar yang masuk hanya ada satu dan masih berproses survei,” terangnya.
Baca Juga: Investor Biomassa Lirik Potensi Limbah Pertanian Blora, Nilai Investasi Sekitar Rp 1,5 Triliun
Ia menjelaskan, setiap daerah target investasi berbeda-beda sesuai dengan laporan kegiatan penanaman modal (KPM). Namun, dari pemerintah pusat telah memberikan target penanaman modal ke setiap provinsi. Kemudian dari provinsi turun ke kabupaten sebesar Rp 80 miliar.
Artikel Terkait
MBG di Boyolali Disabotase: Ratusan Paket Ditarik, Ada Orang Asing Masuk Kelas!
Biar Bosmu Tahu! Viral Bobby Nasution Razia Truk Pelat Aceh di Sumut Demi Kejar PAD Triliunan
VIRAL Kain Kafan dan Kerangka Manusia Berserakan di Area Proyek Tangerang
Fakta-Fakta Kesiapan IKN Jadi Ibu Kota Politik 2028, Cuma Cuap-Cuap Belaka?