Ia menyebutkan penutupan itu banyak aspek yang dipertimbangkan baik itu keselamatan para penumpang dari pesawat di bandara itu maupun aspek lainnya.
Jika terus dipaksakan, maka dikhawatirkan abu vulkanik berpotensi masuk ke dalam kabin pesawat.
Baca Juga: Sinergi PWI dan Kementrian BUMN Gelar UKW di NTB, Inilah Jumlah Wartawan yang kompeten
Menurutnya, jika abu vulkanik itu masuk kedalam pesawat akan berdampak buruk pada terjadinya penyumbatan sistem pemantau kecepatan udara yang merupakan bagian penting ketika terbang dan mendarat.
Selanjutnya dapat mengganggu navigasi dan sistem elektronik lainnya.
Tidak hanya bisa berdampak pada masalah pesawat. Landasan bandara juga akan menjadi licin sehingga membahayakan bagi lepas landas pesawat di bandara.
Capt Megi menegaskan selain beberapa hal tersebut, abu vulkanik bisa merusak fungsi mesin (turbine compressor) pada pesawat, sehingga mengurangi efisiensi.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: indonesiadaily.co.id
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
MBG di Boyolali Disabotase: Ratusan Paket Ditarik, Ada Orang Asing Masuk Kelas!
Biar Bosmu Tahu! Viral Bobby Nasution Razia Truk Pelat Aceh di Sumut Demi Kejar PAD Triliunan
VIRAL Kain Kafan dan Kerangka Manusia Berserakan di Area Proyek Tangerang
Fakta-Fakta Kesiapan IKN Jadi Ibu Kota Politik 2028, Cuma Cuap-Cuap Belaka?