Melansir laman Kemdikbud, Radin Inten II sempat dibujuk Belanda untuk disekolahkan, namun beliau menolak sehingga pihak penjajah marah dan tidak suka pada Radin Intan II.
Setelah resmi memimpin, Radin Inten II memperkuat pertahanan dengan membangun benteng-benteng baru. Kabarnya, masyarakat di bagian tenggara Lampung sempat hidup tentram selama 15 tahun namun terjadi kerusuhan kembali.
Akibat hasutan Belanda, beberapa wilayah di Lampung menyatakan bersedia membantu penjajah dan terjadi perang saudara. Dalam perang ini, Radin Inten II bertempur melawan masyarakat yang sudah pro kepada Belanda dan menjadikan kawasan mereka sebagai daerah terasing.
Pada 1851, Belanda kembali menyerang secara besar-besaran dibawah kepemimpinan Kapten Yuch untuk merebut benteng Radin Inten II di Merambung.
Awalnya, penyerangan pasukan Belanda gagal dan khawatir perlawanan Radin Inten II bersama masyarakat Lampung akan meluas dan membangkitkan perlawanan di daerah Banten dan sekitarnya.
Maka dari itu, Belanda menjalankan aksi licik dengan memengaruhi bawahan Radin Inten II yakni Radin Ngerapat untuk menyerbu pasukan Radin Inten II hingga terjadi pertempuran besar.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: lampungnesia.com
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
MBG di Boyolali Disabotase: Ratusan Paket Ditarik, Ada Orang Asing Masuk Kelas!
Biar Bosmu Tahu! Viral Bobby Nasution Razia Truk Pelat Aceh di Sumut Demi Kejar PAD Triliunan
VIRAL Kain Kafan dan Kerangka Manusia Berserakan di Area Proyek Tangerang
Fakta-Fakta Kesiapan IKN Jadi Ibu Kota Politik 2028, Cuma Cuap-Cuap Belaka?