Menanggapi kegiatan tersebut, Arman S.Pd, M.Si, menyampaikan, "Bimtek Pengolahan Pupuk Trikompos ini sangat mungkin untuk terus dilakukan. Ada banyak alasan mengapa hal ini menjadi penting, antara lain; mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk anorganik, sekaligus solusi atas kelangkaan pupuk, sumber pendapatan tambahan bagi peternak pengolah limbah kandang, dan mengurangi polusi udara yang berasal dari kotoran ternak."
Normawati M. Said menambahkan, "Kegiatan ini adalah bagian dari kerja-kerja Sekolah Lapang Peternakan yang sudah diintensifkan sejak tahun lalu, dan tahun ini kami akan mengembangkan hal yang sama di 7 lokasi berbeda."
Peserta Bimtek, Narasumber dan Jajaran Dinas PKH Parimo
Nurlina, Kabid Sarana Prasaraa, Penyuluhan dan Pengolahan, menyatakan, "Dengan pendampingan yang intensif dari penyuluh dan petugas lapangan, dalam waktu kurang dari 1 tahun perubahan yang signifikan dapat dirasakan, utamanya dalam hal peningkatan kapasitas peternak baik dari segi penambahan skill maupun manajemen kelembagaan kelompok peternak. Replikasi Sekolah Lapang Peternakan ini sangat mungkin untuk dilakukan, tentu saja harus dibarengi dengan kolaborasi yang erat dengan stakeholder lainnya."
Sebelumnya, Dinas PKH Kabupaten Parigi Moutong telah menjalin kerjasama dengan Akademisi dari Fakultas Peternakan dan Perikanan Universitas Tadulako, IPB, dan BSIP SULTENG. Kolaborasi ini membuahkan hasil positif dalam upaya meningkatkan kesejahteraan peternak dan pengelolaan limbah ternak secara berkelanjutan.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: kabarpalu.net
Artikel Terkait
MBG di Boyolali Disabotase: Ratusan Paket Ditarik, Ada Orang Asing Masuk Kelas!
Biar Bosmu Tahu! Viral Bobby Nasution Razia Truk Pelat Aceh di Sumut Demi Kejar PAD Triliunan
VIRAL Kain Kafan dan Kerangka Manusia Berserakan di Area Proyek Tangerang
Fakta-Fakta Kesiapan IKN Jadi Ibu Kota Politik 2028, Cuma Cuap-Cuap Belaka?