Gegara Jokowi Serahkan Tambang ke China, Gubernur Sulteng Curhat ke DPR: Wilayah Hancur Ditambang, DBH Hanya Rp 200 M!

- Rabu, 30 April 2025 | 12:05 WIB
Gegara Jokowi Serahkan Tambang ke China, Gubernur Sulteng Curhat ke DPR: Wilayah Hancur Ditambang, DBH Hanya Rp 200 M!




NARASIBARU.COM - Komisi II DPR menggelar rapat kerja dengan Kemendagri dan sejumlah gubernur. 


Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Anwar Hafid curhat kepada DPR terkait wilayahnya hancur-hancuran lantaran usaha tambang namun dapat dana hanya Rp 200 miliar.


Hal itu disampaikan Anwar dalam rapat Komisi II DPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (29/4/2025). 


Anwar mengeluhkan wilayah Sulteng menjadi salah satu daerah penghasil devisa terbesar, namun dana dari pusat tak sebanding.


"Yang berkaitan dengan DBH (dana bagi hasil) Pak, saya contohkan Sulawesi Tengah. Sulawesi Tengah itu adalah salah satu provinsi penyumbang devisa terbesar juga di Indonesia ini. Bapak Presiden bilang ada Rp 570 triliun dari pajak yang bersumber dari industri smelter yang ada di Sulawesi Tengah, tapi coba bapak-bapak bayangkan setiap tahun DBH itu kami hanya mendapatkan Rp 200 miliar," kata Anwar dalam rapat.


Anwar mengatakan hasil alam di daerahnya sudah hancur-hancuran lantaran usaha tambang.


Anwar menyebut nikel di Sulawesi Tengah habis lantaran tambang, maka wilayahnya hanya akan dikenal sebagai kota hantu.


"Negeri kami itu hancur-hancuran Pak, tambang di mana-mana, hancur-hancuran Pak, negeri kami itu. Hancur-hancuran, itu saya tidak tahu kalau nikelnya habis daerah itu mungkin daerah hantu, cuma Rp 222 miliar (untuk daerah)," ujar Anwar.


"Di mana persoalannya? Gubernur nggak bisa masuk Pak, para pengusaha ini bilang, 'Ini bilang di kawasan industri spesial nggak boleh', semua berdalih atas izin usaha industri. Jadi kawasan industri itu nggak bisa di apa-apain, semua bebas, kendaraan bebas, di dalamnya mau ngapain aja," sambungnya.


Anwar juga menyoroti pembebasan pajak atau tax holiday bagi pengusaha tambang mencapai 25 tahun. 


Padahal, katanya, sumber daya nikel di Sulteng hanya bertahan untuk 10 tahun.


"Saya baca di undang-undang industri itu, yang jadi problem Pak, itu mereka para pengusaha ini diberi tax holiday, tax allowance itu sampai 25 tahun, nikel di Morowali itu tinggal 10 tahun Pak," ujar Anwar kepada anggota DPR.


"Jadi habis tax holiday itu selesai, habis nikel, kami akan mendapatkan begitu-begitu saja. Jadi ini perlu saya sampaikan karena ini berkaitan dengan sumber daya alam," imbuhnya.


πŸ‘‡πŸ‘‡



Sumber: Detik

Komentar