Lantas ia membeberkan soal kaitannya pemerintahan John F Kennedy di era 1963 dengan polemik Irian Barat dan Freeport. Kemudian soal peran Direktur CIA Allen Dulles dan saudaranya John Foster Dulles yang Menlu AS saat itu.
“Yang Direktur CIA dia pro-Belanda, dia tahu ada emas di situ. Yang Menteri Luar Negeri dia sama dengan Presiden Kennedy pro-Indonesia,” ungkapnya.
Sambung dia, kemudian ada opsi ketiga dari UN yang pro-referendum. Akhirnya ada insiden pesawat jatuh yang menewaskan Sekjen PBB Dag Hammarskjold.
Singkat cerita ada isyarat Kennedy akan mengunjungi Indonesia pada akhir 1963. Namun sang presiden AS legendaris itu tewas terlebih dahulu melalui insiden penembakan di Dallas, Texas pada 22 November 1963.
“Apakah, nah, ini jadi teori konspirasi ya, apakah ada hubungannya? Kematian Kennedy itu ya dan ini saya tidak berani menyimpulkan, silakan dianalisis,” tegasnya.
“Ada persoalannya dengan CIA juga dan lain-lain. Tapi kalau kita lihat benang merahnya, setelah Kennedy meninggal digantikan oleh Lyndon B Johnson, kembalilah, dia komit. Tapi apakah ada hubungannya yang masuk itu adalah Freeport, Freeport itu perusahaan sulphur company bukan mining company,” pungkasnya.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Dirut KCIC soal Utang Whoosh: Kita Serahkan ke Danantara
Impor Barang Bekas ke RI Meledak, dari 7 Ton jadi 3.600 Ton
Harga BBM Dex Series Naik Lagi per 1 November 2025
Makin Pede! Menkeu Purbaya Pamer Topi “8%”