Uang kas masjid yang ada dikumpulkan untuk dipinjamkan ke masyarakat secara bergulir. Lalu setelah dibayar kemudian dipinjamkan lagi ke orang lain. Akhirnya jadilah bank.
Kas masjid itu diperuntukkan untuk masyarakat yang kekurangan apakah itu pengusaha, atau orang yang sedang mengalami kesulitan.
2. Pernah menjadi bank tani dan nelayan
BRI pernah menjadi bank tani dan nelayan. (Dok. BRI) Setelah Indonesia merdeka, BRI diakuisisi oleh pemerintah lewat Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946. Meski sempat vakum akibat situasi politik dalam perang mempertahankan kemerdekaan, BRI aktif kembali pascaperjanjian Renville pada 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui Perpu No. 41 tahun 1960 dibentuk Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan. Baca Juga: Ciamik! BRI Genap Berusia 128 Tahun, Berikut Sederet Capaiannya Artikel ini telah lebih dulu tayang di: alonesia.com
Artikel Terkait
Dirut KCIC soal Utang Whoosh: Kita Serahkan ke Danantara
Impor Barang Bekas ke RI Meledak, dari 7 Ton jadi 3.600 Ton
Harga BBM Dex Series Naik Lagi per 1 November 2025
Makin Pede! Menkeu Purbaya Pamer Topi “8%”