NARASIBARU.COM - Komitmen untuk menjadi motor perekonomian Indonesia terus dilakukan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI selama 128 tahun lewat perluasan inklusi keuangan.
Hal itu terlihat dari peran BRI mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki dengan memperluas jangkauan dan melakukan pemberdayaan terutama di segmen usaha mikro serta ultramikro.
BRI tak diragukan soal core bisnisnya UMKM serta lebih spesifik memiliki portofolio kredit mikro mencapai lebih dari 40%, terus fokus melayani masyarakat untuk mendukung inklusi keuangan negeri.
Baca Juga: Alami Gangguan Panik Akut, Susah Sameh Susah Jalani Hubungan Serius dengan Lawan Jenis
Selain itu, dalam memperkuat pemberdayaan bisnis mikro, BRI terus berkomitmen secara komprehensif memastikan keberlanjutan perusahaan.
Menyikapi hal itu, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan bahwa alokasi kredit yang dilakukan BRI telah memberikan dampak nyata terhadap masyarakat Indonesia.
“Sesuai dengan business model-nya, BRI telah memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia. Berdasarkan riset internal, BRI telah berkontribusi sebesar sekitar 70% dari 85.1% pencapaian indeks inklusi keuangan Indonesia yang di survei pada tahun 2022,” kata Sunarso.
Baca Juga: VIRAL! Seorang Penjual Donat Dapat Rumah dan Uang 150 Juta Lebih dari Bule Usai Beri Donat Gratis
Lebih lanjut Sunarso menjelaskan, dalam penyaluran kredit terhadap pelaku UMKM pihaknya pun mengedepankan peningkatan kapabilitas pemberdayaan.
Di mana kata dia, setidaknya ada tiga tahap pemberdayaan. Pertama adalah literasi dasar yang di dalamnya mencakup inklusi keuangan dan manajemen keuangan dasar.
Kedua yakni dengan mendesain literasi bisnis. Dalam hal ini melalui peningkatan kapasitas manajerial, membangun legalitas atau kepatuhan, mengembangkan budaya inovasi, membentuk pemahaman industri dan pasar, hingga membentuk kepemimpinan dan pola pikir jangka panjang untuk meningkatkan skala usaha.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Tahun Depan Berbayar, Segini Nilainya
Ketiga menurutnya adalah literasi digital kepada UMKM dengan tujuan go digital, go modern, dan go global.
Kemudian lanjut Sunarso dalam peningkatan kapabilitas pemberdayaan perlu juga kapabilitas pembiayaan. BRI menjadikan pembiayaan bagian dari pemberdayaan.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: alonesia.com
Artikel Terkait
MIRIS! 10 Tahun Dipimpin, Bank Dunia Mencatat Warisan Terbesar Era Jokowi: 172 Juta Orang Indonesia Hidup Miskin
Tuai Pro Kontra! Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Usul Program Sumbat Sperma Suami Jadi Syarat Penerima Bansos
Yayasan yang Garap Proyek Makan Bergizi Gratis Dikuasai Keluarga dan Pendukung Prabowo
BKPM Ungkap Adanya Investasi yang Meleset Rp1.500 Triliun di Akhir Pemerintahan Jokowi