Adapun permasalahan yang diangkat pada acara tersebut yakni masih banyaknya pekerja migran Indonesia yang belum sadar dalam merencanakan dan mengelola keuangan.
Kemudian juga kurangnya literasi menyebabkan para pekerja belum memiliki pengetahuan untuk menyisihkan sebagian penghasilan untuk investasi dan dana pensiun.
Baca Juga: Nicolo Zaniolo Optimistis Aston Villa Bisa Kalahkan Manchester United di Boxing Day
Dalam kesempatan tersebut, SEVP Treasury & Global Services BRI Achmad Royadi menyampaikan bahwa adanya gathering ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam mengubah paradigma dan meningkatkan kesadaran di kalangan pekerja migran Indonesia.
Apalagi kata dia, BRI terus berkomitmen memfasilitasi pekerja melalui produk dari Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) disertai kemudahan untuk mengaksesnya.
“Ditambah lagi saat ini akses terhadap produk DPLK BRI sudah semakin mudah dan transparan, cukup menginstall satu aplikasi yaitu BRImo sudah bisa memantau saldo DPLK secara real time. Selain itu, pendaftaran DPLK BRI dan top up diluar iuran rutin pun dimungkinkan melalui aplikasi BRImo,” terang Achmad Royadi menambahkan.
Baca Juga: Inilah 5 Manfaat Biji Alpukat dan Cara Mengolahnya
Dalam sesi gathering, pemaparan materi tersebut disampaikan Senior Manager DPLK BRI Bambang Eko Nur Prasetyo yang meliputi pengenalan terkait pentingnya memiliki dana pensiun, jenis-jenis program pensiun, manfaat yang dapat diperoleh, serta tips dalam merencanakan keuangan di masa pensiun khususnya bagi para pekerja di P3MI dan bagi Pekerja Migran Indonesia secara umum.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: alonesia.com
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Harga BBM Dex Series Naik Lagi per 1 November 2025
Makin Pede! Menkeu Purbaya Pamer Topi “8%”
Mantan Menteri ESDM Kupas Konspirasi di Balik Polemik Freeport
Luhut Akui Proyek Whoosh Bermasalah Sejak Awal: Saya Terima Sudah Busuk Itu Barang