Budi menyampaikan penurunan HR CPO ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain yaitu penurunan permintaan dari China karena harga CPO yang meningkat pada beberapa periode sebelumnya, penurunan produksi di Indonesia dan Malaysia akibat pengaruh cuaca, dan penurunan harga minyak kedelai.
Sementara itu, HR biji kakao periode Januari 2024 ditetapkan sebesar 4.230,97 dolar AS per metrik tom meningkat sebesar 280,35 atau 7,10 persen dari bulan sebelumnya.
Baca Juga: Hujan Deras, Pemakaman Lukas Enembe Ditunda
Hal ini berdampak pada peningkatan Harga Patokan Ekspor (HPE) biji kakao pada Januari 2024 menjadi 3.900 dolar AS per metrik ton, naik 273 dolar AS atau 7,53 persen dari periode sebelumnya.
Peningkatan Harga Referensi dan HPE biji kakao antara lain dipengaruhi oleh penyakit tanaman di Afrika Barat sebagai dampak dari El Nino, khususnya di Pantai Gading dan Ghana.
Di sisi lain, HPE produk kulit periode Januari 2024 tidak berubah dari bulan sebelumnya.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: sawitku.id
Artikel Terkait
Dirut KCIC soal Utang Whoosh: Kita Serahkan ke Danantara
Impor Barang Bekas ke RI Meledak, dari 7 Ton jadi 3.600 Ton
Harga BBM Dex Series Naik Lagi per 1 November 2025
Makin Pede! Menkeu Purbaya Pamer Topi “8%”