Hal ini sebagian ditopang oleh tabungan konsumen akibat pandemi dan daya tarik Amerika sebagai pelabuhan yang aman untuk investasi di dunia yang semakin kacau.
Baca Juga: Pandawa Nusantara Desak DPR Bentuk Pansus Atas Kematian Buruh di Smelter Nikel
Mereka mungkin benar, seorang ekonom terkenal dan mantan pejabat The Fed pada awal tahun ini berpendapat bahwa The Fed lebih sering melakukan soft landing dibandingkan yang diyakini secara umum.
Namun banyak investor dan eksekutif berpendapat kemungkinannya rendah.
Tabungan di era pandemi semakin menipis dan awan badai mulai berkumpul, terutama menjelang pemilu AS yang diperkirakan akan menimbulkan kontroversi.
Baca Juga: Jaga Ketahanan Pangan di 2024, Wali Kota Jaksel Dorong Milenial Terus Berinovasi di Bidang Pertanian
Para investor bertaruh bahwa The Fed dapat menurunkan suku bunga sebanyak 1,5 persen pada akhir tahun 2024.
Namun hal ini masih akan mempertahankan suku bunga kebijakan mendekati 4 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan dua dekade terakhir.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: tributeindonesia.com
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Harga BBM Dex Series Naik Lagi per 1 November 2025
Makin Pede! Menkeu Purbaya Pamer Topi “8%”
Mantan Menteri ESDM Kupas Konspirasi di Balik Polemik Freeport
Luhut Akui Proyek Whoosh Bermasalah Sejak Awal: Saya Terima Sudah Busuk Itu Barang