Total belanja tahun lalu mencapai 3.121,9 triliun rupiah (US$201,87 miliar), naik 0,8 persen dari tahun 2022.
Baca Juga: Warga Desa Bambangan Serahkan Satu Pucuk Senjata Rakitan ke TNI
Total pendapatan mencapai 2.774,3 triliun rupiah, di atas target dan mewakili kenaikan 5,3 persen dari tahun sebelumnya.
“Kinerja positif APBN tahun 2023 akan menjadi landasan yang baik untuk tahun 2024, untuk menjaga perekonomian pada tahun 2024 dari siklus politik dan geopolitik,” kata Sri Mulyani
Indonesia telah berupaya mengurangi defisit fiskalnya untuk mengatasi kenaikan biaya pinjaman secara global dan mengelola utangnya dengan lebih baik setelah melakukan pengeluaran besar selama pandemi COVID-19.
Baca Juga: Pandawa Nusantara Desak DPR Bentuk Pansus Atas Kematian Buruh di Smelter Nikel
Defisit kecil pada tahun 2023 terjadi bahkan ketika aktivitas ekonomi di Indonesia melambat dan ekspor menyusut di tengah turunnya harga komoditas dan melemahnya perdagangan global.
Pertumbuhan ekonomi terbesar ini kemungkinan akan melambat menjadi sekitar 5 persen pada tahun 2023 dari 5,3 persen pada tahun sebelumnya, kata Sri Mulyani.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: tributeindonesia.com
Artikel Terkait
Dirut KCIC soal Utang Whoosh: Kita Serahkan ke Danantara
Impor Barang Bekas ke RI Meledak, dari 7 Ton jadi 3.600 Ton
Harga BBM Dex Series Naik Lagi per 1 November 2025
Makin Pede! Menkeu Purbaya Pamer Topi “8%”