Saat ini, pelaku usaha wait and see menunggu calon Presiden terpilih.
Jika capres hanya berlangsung satu putaran, hal itu lebih menguntungkan karena paling tidak di Februari 2024, pelaku usaha bisa menentukan sikap.
Baca Juga: PalmCo Gunakan Solar Cell di Kompleks Perkantoran
“Namun jika capres berlangsung dua putaran, investasi bakal tersendat. Pasalnya, pelaku usaha meski menunggu paling tidak hingga semester kedua 2024. Jika ini terjadi, target pertumbuhan ekonomi sulit dicapai,” kata Aviliani.
Aviliani berpendapat, meski China mampu meningkatkan perdagangannya tahun ini, namun Amerika Serikat masih akan mendominasi perdagangan dunia dengan matanya uangnya dalam beberapa waktu ke depan.
Eisentrum dunia belum akan lepas dari dominasi hegemoni AS.
Di sisi lain, Aviliani menilai China justru enggan mata uangnya terlalu mendominasi dalam perdagangan dunia.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: sawitku.id
Artikel Terkait
Dirut KCIC soal Utang Whoosh: Kita Serahkan ke Danantara
Impor Barang Bekas ke RI Meledak, dari 7 Ton jadi 3.600 Ton
Harga BBM Dex Series Naik Lagi per 1 November 2025
Makin Pede! Menkeu Purbaya Pamer Topi “8%”