SINAR JABAR — Jasa Tirta II lakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) Gedung Arsip (Record Center) pada Kamis, 11 Januari 2024 di Jatiluhur. Pembangunan ini dilakukan untuk meningkatkan keamanan arsip yang dimiliki Jasa Tirta II sesuai dengan standar Arsip Nasional Republik Indonesia. Dengan begitu, diharapkan pembangunan dapat meningkatkan efektifitas pengelolaan kearsipan di Perum Jasa Tirta II.
Kegiatan ini diawali dengan sambutan dari Direktur Utama Jasa Tirta II, Imam Santoso, kemudian dilanjutkan pemotongan pita sebagai simbolis peletakan batu pertama (groundbreaking) Gedung Arsip (Record Center).
Imam Santoso dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pihak PT. Nindya Beton, PT. Virama Karya, dan rekan-rekan dari Tim Internal Jasa Tirta II yang telah berperan serta dalam pembangunan proyek ini.
Baca Juga: Bawaslu Jabar Ingatkan Caleg Tidak Lakukan Kampanye Terselubung di Lokasi Bencana Alam
“Semoga dengan dibangunnya Gedung Arsip ini, dapat meningkatkan keamanan untuk arsip vital, arsip aktif dan inaktif yang terdapat di Jasa Tirta II, mengingat begitu pentingnya dokumen arsip tersebut dalam menunjang kinerja Jasa Tirta II,” ujar Imam Santoso.
Turut mendampingi Direktur Utama Jasa Tirta II dalam kegiatan tersebut yakni Direktur Keuangan, SDM, dan Manajemen Risiko, Indriani Widiastuti, Direktur Operasi dan Pemeliharaan, Anton Mardiyono, Kepala Divisi Umum dan TJSL, I.S. Budi Satrijo, serta jajaran BoD-1 Jasa Tirta II.
Mewakili PT Nindya Beton, hadir Direktur PT Nindya Beton, Okven Ronaldo serta wakil dari PT. Virama Karya, Kepala Divisi Gedung dan Bangunan, Punto Kusumapatra.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: sinarjabar.com
Artikel Terkait
MIRIS! 10 Tahun Dipimpin, Bank Dunia Mencatat Warisan Terbesar Era Jokowi: 172 Juta Orang Indonesia Hidup Miskin
Tuai Pro Kontra! Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Usul Program Sumbat Sperma Suami Jadi Syarat Penerima Bansos
Yayasan yang Garap Proyek Makan Bergizi Gratis Dikuasai Keluarga dan Pendukung Prabowo
BKPM Ungkap Adanya Investasi yang Meleset Rp1.500 Triliun di Akhir Pemerintahan Jokowi