Dwi menjelaskan bahwa SKK Migas telah berhasil memperkecil penurunan lifting minyak pada tahun ini, menguranginya menjadi 1 persen dari 47 persen pada tahun sebelumnya.
Dia berharap bahwa penurunan ini dapat terus berkurang di masa yang akan datang.
Baca Juga: Ihsan Yunus ke Relawan: Jangan Jadi Bulan-bulanan Politik
Terkait dengan salur gas, Dwi menyebutkan bahwa sepanjang 2023, terjadi kenaikan sebesar 2 persen dibandingkan dengan realisasi tahun 2022.
Meskipun demikian, jumlah tersebut masih di bawah target APBN dan WP&B.
Baca Juga: Tanpa Pedang Pora, Pisah Sambut Kapolres Kerinci Dilakukan dengan Sederhana
Dwi optimistis bahwa pada tahun 2024, salur gas dapat terus mengalami kenaikan, terutama dengan beroperasinya Tangguh Train 3 di Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jambione.com
Artikel Terkait
Impor Barang Bekas ke RI Meledak, dari 7 Ton jadi 3.600 Ton
Harga BBM Dex Series Naik Lagi per 1 November 2025
Makin Pede! Menkeu Purbaya Pamer Topi “8%”
Mantan Menteri ESDM Kupas Konspirasi di Balik Polemik Freeport