SAWITKU-Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Panji Irawan menyampaikan lima strategi yang disiapkan untuk menjamin kesejahteraan petani kelapa sawit.
Strategi pertama adalah mendukung petani kelapa sawit untuk mendapatkan legalitas kebun kelapa sawit terutama terkait kawasan hutan dan sertifikasi kebun petani. Dalam mengurus legalitas kebun kelapa sawit, dilakukan dengan menggunakan dana sawit.
"Jadi ini telak, kami akan mendukung dan membantu dan agar supaya petani-petani yang memang sudah legal, tinggal dilegalisir," kata Panji dalam sesi diskusi "Urun Rembuk Bersama Stakeholder Sawit Nasional" di Jakarta, Rabu 17 Januari 2024.
Baca Juga: 2024, APRIL Group Operasikan Pabrik Kertas Kemasan
Strategi berikutnya adalah mendukung petani kelapa sawit dalam pengolahan di sektor hilir melalui pabrik kelapa sawit (PKS) atau refinery sehingga nantinya petani tidak hanya sebatas menjual buah kelapa sawit.
Kemudian, Prabowo-Gibran akan mendorong pembentukan Badan Sawit Indonesia sebagai lembaga yang menjadi wadah dalam menjembatani berbagai kementerian dan lembaga dalam mengurusi perihal kelapa sawit.
Panji menyebutkan langkah serupa sebelumnya sudah dilakukan oleh Malaysia.
"Sebagaimana ada Otoritas Jasa Keuangan, ada otoritas macam-macam, bisa menjadi otoritas sawit yang bisa membantu menjembatani lembaga ataupun kementerian sehingga bisnis sudah menjadi backbone (tulang punggung) ini akan semakin hebat dan semakin berkembang," ujar Panji.
Baca Juga: KPA Sebut Konflik di Kebun Sawit Sarat Kekerasan dan pelanggaran HAM
Strategi selanjutnya adalah mendukung petani kelapa sawit agar terwakilkan pada manajemen Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan yang terakhir adalah menjamin pembentukan regulasi yang berpihak kepada petani kelapa sawit.
"Kami akan menjamin regulasi yang berpihak kepada petani sawit dan setiap proses pembuatan suatu rencana ketentuan terkait dengan sawit akan diikutsertakan," imbuh Panji.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: sawitku.id
Artikel Terkait
MIRIS! 10 Tahun Dipimpin, Bank Dunia Mencatat Warisan Terbesar Era Jokowi: 172 Juta Orang Indonesia Hidup Miskin
Tuai Pro Kontra! Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Usul Program Sumbat Sperma Suami Jadi Syarat Penerima Bansos
Yayasan yang Garap Proyek Makan Bergizi Gratis Dikuasai Keluarga dan Pendukung Prabowo
BKPM Ungkap Adanya Investasi yang Meleset Rp1.500 Triliun di Akhir Pemerintahan Jokowi