Sistem kabel awal akan beroperasi tahun ini, dan kabel penghubung tambahan akan dipasang pada tahun 2025.
CEO Telstra International Roary Stasko mengatakan kabel baru tersebut akan dibangun di wilayah geografis yang merupakan salah satu wilayah paling menantang di dunia terkait regulasi serta pemotongan kabel bawah laut.
Mitra Telstra International di Indonesia adalah operator telekomunikasi XL Axiata yang akan bertanggung jawab untuk mendaratkan kabel bawah laut dan memberikan layanan kepada masyarakat di Indonesia.
XL Axiata memulai proyek tersebut pada tahun 2021 dan pada tahun 2022, Echo Submarine Cable Communication System (SCCS) berlabuh di Tanjung Pakis, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menandai dimulainya proyek kabel internet bawah laut sepanjang 15.000 km.
Perseroan telah mengoperasikan beberapa SCCS yang mendukung akses internet global seperti Batam hingga Sarawak yang dimulai pada Juni 2022, dan Australia hingga Indonesia hingga Singapura yang telah beroperasi sejak Oktober 2018.
Sebagai negara yang baru-baru ini dilaporkan memiliki waktu pemakaian aplikasi seluler tertinggi di dunia yang melebihi enam jam per hari (menurut Data.ai), Indonesia hanya berada di atas Myanmar dan Timor Leste dalam hal kecepatan pengunduhan internet seluler dari sebelas negara ASEAN.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bisnispekanbaru.com
Artikel Terkait
Harga BBM Dex Series Naik Lagi per 1 November 2025
Makin Pede! Menkeu Purbaya Pamer Topi “8%”
Mantan Menteri ESDM Kupas Konspirasi di Balik Polemik Freeport
Luhut Akui Proyek Whoosh Bermasalah Sejak Awal: Saya Terima Sudah Busuk Itu Barang