"Sikap kebijakan kami dapat terus berlanjut selama (inflasi) masih terus berlanjut. Kami mempunyai pasar tenaga kerja yang kuat dan bagus. Kami pikir kami telah membuat kemajuan dalam hal stabilitas harga. Kami sempat bertanya apakah sikap kebijakan kami sudah tepat? Dan menurut kami ya, ini sudah tepat," tuturnya beberapa waktu lalu.
Hal tersebut membuat bank sentral AS mempertahankan suku bunga acuannya di kisaran 5,25-5,50 persen pada Rabu (12/6), setelah pertemuan selama dua hari, sehingga dolar AS terus menggulung mata uang negara lain, termasuk Indonesia.
Di sisi lain, David memprediksi bahwa rupiah akan bergerak di kisaran Rp16.000-Rp16.500 per dolar AS dalam jangkar pendek ini.
Sumber: rmol
Artikel Terkait
Harga BBM Dex Series Naik Lagi per 1 November 2025
Makin Pede! Menkeu Purbaya Pamer Topi “8%”
Mantan Menteri ESDM Kupas Konspirasi di Balik Polemik Freeport
Luhut Akui Proyek Whoosh Bermasalah Sejak Awal: Saya Terima Sudah Busuk Itu Barang