Pendapatan WIKA tahun lalu melesat 20,61 persen (yoy) menjadi Rp 21,48 triliun, dari tahun sebelumnya Rp 17,81 triliun. Margin laba usaha WIKA juga meningkat menjadi 7,96 persen, dari tahun 2021 sebesar 6,29 persen.
Namun, beban keuangan WIKA meningkat 18,10 persen (yoy) menjadi Rp 1,37 triliun, dari tahun sebelumnya Rp 1,16 triliun. Selain itu, bagian laba entitas ventura bersama di tahun 2022 turun 54,38 persen (yoy) menjadi hanya Rp 306,73 miliar, dari tahun sebelumnya Rp 672,37 miliar.
Sementara itu, Waskita Karya membukukan laba kotor sebesar Rp 400 miliar pada kuartal I 2023. Angka tersebut meningkat 21,47 persen (yoy) di tengah proses restrukturisasi perseroan.
SVP Corporate Secretary Perseroan, Ermy Puspa Yunita, menjelaskan selain laba kotor, korporasi juga mencatat EBITDA di kuartal I 2023 yang positif.
“EBITDA tercatat sebesar Rp 660 miliar atau meningkat 101 persen (yoy) sebagai dampak meningkatnya laba kotor dan penurunan beban bunga selama triwulan pertama 2023,” ujarnya melalui keterangan resmi, Rabu (17/5).
Selain itu, Waskita membukukan volume penjualan sebesar Rp 2,3 triliun. Pendapatan ini dari sektor jasa konstruksi yang meningkat 15 persen (yoy) dan memberikan kontribusi hingga 84 persen (yoy) terhadap total pendapatan.
Sumber: kumparan
Artikel Terkait
Harga BBM Dex Series Naik Lagi per 1 November 2025
Makin Pede! Menkeu Purbaya Pamer Topi “8%”
Mantan Menteri ESDM Kupas Konspirasi di Balik Polemik Freeport
Luhut Akui Proyek Whoosh Bermasalah Sejak Awal: Saya Terima Sudah Busuk Itu Barang