Dari 40 kasus tersebut, sebagian besar pelaku cukup mudah dalam mendapatkan motor incarannya, yakni dengan memanfaatkan kelengahan pemiliknya dengan jumlah 24 motor.
Disusul dengan cara merusak kunci ganda sebanyak 16 motor. Untuk waktu operasional pelaku, sebagian besar juga didominasi dengan rentang waktu mulai pukul 12.00-15.00.
’’Paling tinggi untuk kasus curanmor pada siang hari. Kemungkinan ini waktu korban bekerja atau saat kendaraannya ditinggal,’’ tandasnya.
Secara umum, Daniel juga menegaskan jika kasus kriminalitas di Kota Onde-Onde dan utara sungai mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
Atau dari 406 kasus di tahun 2022, turun menjadi 396 kasus di tahun 2023. ’’Kasus menurun tapi dengan penyelesaian kasus yang naik dari 63 persen menjadi 83 persen,’’ tambahnya.
Selain kasus curanmor, beberapa kasus lain juga turut mendominasi, yakni penipuan yang jumlahnya mencapai 79 kasus.
Dengan kasus yang lebih banyak adalah penipuan berkedok investasi arisan. Sementara Untuk kasus narkoba, juga turun dari 108 kasus di tahun 2022 menjadi 94 kasus di tahun 2023.
Adapun barang bukti yang berhasil diamankan adalah sabu-sabu dengan total berat mencapai 1 kilogram lebih, atau setara 1.016 gram.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: radarmojokerto.jawapos.com
Artikel Terkait
Abdul Wahid dan 2 Anak Buah Konon Sudah Ditetapkan Tersangka Pemerasan
Kisah UAS Jadi Jurkam Abdul Wahid di Pilgub Riau yang Kini Diciduk KPK
KPK Sudah Tetapkan Tersangka OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
Nasib Gubernur Riau Abdul Wahid Segera Diumumkan KPK