Menurut dia, pihaknya mendorong agar kepolisian untuk segera menindaklanjuti laporan tersebut. Baginya, dalam cuplikan video yang beredar, membuat para pecinta TGB merasa tersinggung. Pasalnya, oknum penceramah tersebut, menyebut TGB sebagai penjilat.
Baca Juga: Polda NTB Dukung Komite Keselamatan Jurnalis Nusa Tenggara Barat
“Pak TGB disebut penjilat. Di video itu langsung menyerang secara personal,” katanya.
Ketua NWDI Kota Mataram Irzani menilai apa yang dilontarkan QS dapat menggangu ketenteraman dan kondusifitas masyarakat. Apalagi menurutnya kata-kata yang dikeluarkan QS dalam video itu merupakan hal yang tidak pantas. Terlebih lagi dari seseorang yang mengaku dirinya sebagai Habib.
“Kok ada oknum yang mengaku dirinya seorang habib, tapi dengan bebas mengujar kebencian,” ungkapnya.
Baca Juga: Rekrut Calon PMI Tak Kunjung Berangkat, Tiga Pelaku Diamankan Reskrimum Polda NTB
Wakil Rektor III IAI Hamzanwadi Pancor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Hubungan Masyarakat, Abdul Hayyi Akrom, juga mengecam penghinaan dan fitnah terhadap TGB yang dilakukan oleh QS.
Dikatakan, ucapan oknum da’i yang menghina dan memfitnah TGB di sebuah majelis itu sangat jauh dari nilai-nilai dakwah yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Apalagi TGB telah menjadi salah satu ikon dakwah di tanah air, yang terus menyampaikan dakwah Islam dengan penuh kelembutan dan menjunjung tinggi akhlak.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: suarakarya.id
Artikel Terkait
Usai Tersangkakan Nadiem, Nurcahyo Jabat Kajati Kalteng
Akhir Pelarian Anggota Resmob ‘Abal Abal’, Tipu Ratusan Ternyata Buat Ini
Ira Puspadewi Tak Bisa Disamakan dengan Tom Lembong
Anak Riza Chalid soal Kasus Minyak Mentah: Ayah Saya Tak Terlibat!