Survei PSI : Pemilih Jokowi Lebih Loyal ke Prabowo-Gibran di Pilpres 2024

- Selasa, 30 Januari 2024 | 18:30 WIB
Survei PSI : Pemilih Jokowi Lebih Loyal ke Prabowo-Gibran di Pilpres 2024

NARASIBARU.COM- Panel Survei Indonesia kembali melakukan survei dengan tema mengukur pengaruh cawe - cawe Jokowi pada Pemilu 2024 terhadap preferensi pilihan publik pada calon presiden -calon wakil presiden.

Baca Juga: Ahmad Syaikhu: Sikap Pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar untuk Pekerja Sejalan dengan PKS

Survei PSI dilakukan mulai 15 -27 Januari 2024 dengan mengambil jumlah sample sebanyak 2.242 Warga Negara Indonesia yang sudah memiliki hak pilih saat pemilu 2024, dan tersebar di 480 kabupaten dan kota secara proposional sesuai besaran komposisi DPT pemilu 2024 sejumlah 204.807.222 pemilih.. Sehingga hasil survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95% dan batas margin of error -/ 2,07.

Baca Juga: Survei LKPI : Didukung Pemilih Perempuan, Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran di Pilpres 2024

Direktur Eksekutive PSI, Dominiko Bagas Mahendra mengatakan, dari hasil penelitian ini, didapati bahwa jumlah responden yang pernah memberikan hak pilih pada pemilu 2019 lalu sebanyak 60,7 persen dan yang baru akan memberikan hak pilihnya pada pemilu 2024 sebanyak 39,5 persen.

"Dari hasil survei yang dilakukan PSI, ditemukan bahwa sebanyak sebanyak 23,4 persen adalah responden yang memilih Jokowi pada pilpres 2019 dan sebanyak 18,4 persen merupakan pemilih Prabowo Subianto, dan sebanyak 18,9 persen merupakan responden yang tidak memberikan hak suaranya di Pilpres 2024 dan sebanyak 39,1 persen baru akan menjadi pemilih di Pemilu 2024," kata Dominiko Bagas dalam keterangan tertulis, Selasa (30/1/2024).


Dominiko Bagas menyebutkan hasil penelitian menunjukan bahwa kriteria pengganti Presiden Jokowi - Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang diinginkan oleh publik, sebanyak 48,4 persen menginginkan presiden dan wakil presiden yang bisa melanjutkan program program pemerintahan Jokowi- Ma'ruf Amin , juga tahu kebutuhan ekonomi dan sosial rakyat, mau bekerja keras untuk rakyat. Kemudian sebanyak 51,6 persen menginginkan pemimpin yang berani dan tidak bisa di intervensi oleh kepentingan asing


Halaman:

Komentar