"Dia kan selalu begitu dari dulu, ngungkap tapi enggak pernah jelas. Misalkan Mahfud MD mengungkap Rp 349 triliun dugaan korupsi, tapi siapa yang diperiksa? Harusnya kan Menteri Keuangan dong diperiksa?" katanya.
Kasus Johnny G Plate Kental Mau Ganggu Anies
Bagi Syahganda, sudah sangat kentara bahwa kasus Johnny G Plate sangat kental nuansa penggangguan terhadap Anies Baswedan.
Padahal seharusnya, bicara etika, Presiden Jokowi bisa memberhentikan Johnny G Plate terlebih dahulu sebagai pembantunya, baru kemudian diusut kasusnya lalu ditangkap.
"Etikanya harusnya Jokowi itu memberhentikan dulu dia sebagai pembantu presiden, karena posisi Johnny G Plate ini orang partai dalam konteks dia dituduh korupsi."
"Ini kan sekarang kasus Johnny G Plate kemudian dikaitkan ke Anies yang seolah dikerjain," katanya.
Dia pun berharap agar semua pihak tak lagi berupaya mengganggu Anies Baswedan dan Nasdem. Termasuk upaya mengganggu Demokrat dan PKS. Sebab ada hal terpenting yang dinilai perlu diselamatkan, yakni Pemilu 2024 mendatang.
Syahganda mendorong agar ruang publik ke depan ada baiknya diisi dengan adu gagasan antar calon presiden yang lebih bermanfaat.
"Ayo adu gagasan nanti silakan rakyat menilai. Dan kalau memang Anies menang, ya ikhlas saja dong, artinya rakyat senang dengan Anies," kata dia.
Sumber: poskota
Artikel Terkait
Nasib Gubernur Riau Abdul Wahid Segera Diumumkan KPK
UAS Kutip Hadist Usai Gubernur Riau Abdul Wahid yang Didukungnya Kena OTT KPK
Terjaring OTT KPK, Anak Buah Cak Imin Ini Punya Harta Rp4,8 Miliar
Khawatir Diganggu, Subhan Palal Rahasiakan Saksi Ahli Ijazah Gibran