Kerja di Taiwan, TKW ini dilarang salat oleh majikannya: Tuhan kamu di Indonesia, Bukan di sini!

- Rabu, 07 Mei 2025 | 09:05 WIB
Kerja di Taiwan, TKW ini dilarang salat oleh majikannya: Tuhan kamu di Indonesia, Bukan di sini!


NARASIBARU.COM
- Punya keinginan untuk merubah kehidupan lewat bekerja menjadi TKW, Maizidah Salas justru menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Kejadian yang menimpa Maizidah sudah lewat lebih dari 20 tahun lalu. Ia mengingat pengalaman buruk tersebut saat masih menjadi TKW di Taiwan.

Dilansir dari laman Suara.com, Salas menjelaskan kronologi dirinya bisa sampai ke Taiwan melalui agensi penyalur kerja di Indonesia.

Awalnya, ia ditawari untuk bekerja menjadi ART dan juga buruh pabrik.

Tetapi di saat prosesnya, ia bersama banyak TKW lainnya harus menjalani pelatihan di tempat yang tidak layak selama tiga bulan.

"Di sana tidur tanpa alas, tanpa selimut, tanpa bantal selama 3 bulan. Alasannya untuk pendidikan. Tapi tidak pernah sekalipun diajarkan cara memasak makanan Taiwan," jelasnya seperti dikutip Hops.ID pada 5 Mei 2025.

Tak banyak berpikir, Salas sudah merasa jika dirinya menjadi seorang korban TPPO.

Setelah selesai menjalani pelatihan, ia diminta untuk menandatangi kontrak kerja di Taiwan.

Pihak agensi mengatakan jika ia dijanjikan bekerja merawat lansia, tetapi ketika sesampainya di tujuan, Salas dipekerjakan di sebuah restoran.

Ia disuruh untuk mencuci usus babi, menyemai sayuran dengan waktu kerja hingga 20 jam lamanya.

Bukan cuma itu, dirinya harus membantu memasak hingga membantu pekerjaan rumah tangga.

"Saat makan siang itu saya hanya boleh makan yang sisa makan kemarin," ungkapnya.


Salas 

Dirinya makin tak nyaman ketika majikannya melarang untuk beribadah, majikannya menilai Salas malas bekerja jika ia masuk ke kamar.

Namun sebenarnya ia pergi untuk melakukan salat.

"Akhirnya ketahuan kalau saya salat di kamar. Mereka bilang, 'Tuhan kamu di Indonesia, bukan di sini. Saya membayar kamu mahal itu untuk kerja, bukan untuk salat', gitu," bebernya.

Saat bekerja di tempat tersebut, majikannya sering mencari-cari kesalahan Salas.

Belum lama bekerja, Salas dipecat dengan alasan yang dibuat-buat oleh majikannya.

Pernah mendapatkan majikan yang baik, tetapi baru tiga bulan pihak agensi menyuruh Salas pulang ke Indonesia.

"Alasannya majikan lama tidak bisa mengambil pekerja migran asing kalau saya belum dipulangkan, karena saya terikat kontrak 3 tahun," ungkapnya.***

Sumber: hops

Komentar