NARASIBARU.COM - Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun Panji Gumilang hadir ke Kantor Pemerintah Provinsi Jawa Barat yakni Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, untuk memenuhi panggilan tim investigasi yang mengusut terkait permasalahan di pesantren tersebut.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jawa Barat Iip Hidajat mengatakan pihaknya ingin melakukan konfirmasi atas kegiatan di Pesantren Al-Zaytun itu sesuai dengan kewenangannya.
"Kita kan ingin mengonfirmasi dan mengklarifikasi," kata Iip di Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat, (23/6).
Adapun Panji Gumilang tiba di Gedung Sate sekitar pukul 16.00 WIB. Tokoh dari pesantren asal Indramayu itu tiba menggunakan mobil berjenis Toyota Land Cruiser dengan nomor polisi letter "B".
Dia masuk ke Gedung Sate melalui pintu belakang sebelah barat dan masuk ke lantai bawah Gedung Sate. Kemudian dia naik ke tangga ke lantai utama untuk masuk ke ruangan rapat di dekat ruangan Gubernur Jawa Barat.
Beberapa tokoh dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat pun tampak telah menunggu Panji Gumilang di ruang rapat tersebut. Panji pun masuk ke ruangan tersebut sambil membawa sebuah buku di tangannya.
Setelah itu, Panji pun keluar dari ruang rapat itu sekitar pukul 17.25 WIB. Dia pun keluar sambil dikawal oleh petugas pengamanan hingga keluar ke pintu depan Gedung Sate dan menumpangi kembali mobilnya untuk bertolak keluar dari Gedung Sate.
Saat kedatangannya dan kepergiannya dari Gedung Sate, Panji Gumilang tak banyak berkomentar terkait isu yang menerpa pondok pesantrennya tersebut.
"(Hasil pemeriksaannya) bagus, bagus," kata Panji saat ditanya wartawan usai keluar dari ruang rapat.
Sumber: jawapos
Artikel Terkait
Gaya Hidup Sosialita Ala Menteri Pariwisata, Diduga Minta Air Galon untuk Mandi Setiap Kunjungan ke Daerah
Profil Kompol Anggraini Putri, Polwan yang Diduga Terlibat Perselingkuhan dengan Irjen Khrisna Murti
Nasib Pilu Produsen Alsintan: Janji Dibeli 1.000 Unit oleh Jokowi Tak Ditepati, Kini Merugi dan Kena Beban Pajak pula
Kejanggalan Data Gibran di Situs KPU, dari ‘Pendidikan Terakhir’, Tak Bisa Diakses, hingga Berubah Jadi S1