LombokPost--Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Lolly Suhenty memandang partisipasi masyarakat dalam melaporkan dugaan pelanggaran pemilu mengalami peningkatan. Hal itu ia sampaikan saat menghadiri kegiatan sosialisasi pengawasan partisipatif di Kantor Bawaslu NTB, kemarin (29/12).
“Angka penanganan pelanggaran pemilu saat ini sudah jauh lebih besar dari penanganan pelanggaran 2019 di masa kampanye ini yang sudah mencapai 31 persen. Itu sifatnya adalah laporan dari masyarakat. Artinya kan banyak masyarakat sudah memiliki kesadaran kritis yang bagus,” kata Lolly.
Salah satu faktor meningkatnya kesadaran masyarakat dalama melakukan pengawasan dikatakan merupakan faktor dari kemudahan media digital salah satunya dari media sosial. Kondisi tersebut menurut Lolly menjawab tantangan fenomena gunung es dalam pelanggaran pemilu. Di mana apa yang ditemukan Bawaslu RI merupaka bagian di permukaan saja.
Fenomena gunung es menurutnya bisa tidak terjadi di pemilu 2024 mendatang. Sebab selain meningkatkan partisipasi masyarakat dalam melakukan pengawasan, Bawaslu RI juga sudah sejak awal menerbitkan Indeks Kerawanan Pelanggaran (IKP) yang diharapkan dapat menjadi acuan pencegahan.
Artikel Terkait
Demo Gorok Komisaris PT Transjakarta Dikecam Publik Jepang: Jangan Izinkan Orang G*la Ini Masuk ke Jepang
Demo Gorok Komisaris PT Transjakarta Dikecam Publik Jepang: Jangan Izinkan Orang G*la Ini Masuk ke Jepang
Demo Gorok Komisaris PT Transjakarta Dikecam Publik Jepang: Jangan Izinkan Orang G*la Ini Masuk ke Jepang
Demo Gorok Komisaris PT Transjakarta Dikecam Publik Jepang: Jangan Izinkan Orang G*la Ini Masuk ke Jepang