NARASIBARU.COM, GAMBIR - Sebuah peringatan serius dilayangkan kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI) setelah mereka mengungkapkan upaya tim keamanan dalam menangani masalah peretasan.
Portal "https://portalvpn.kai.id/global-protect/login.esp" terpaksa ditangguhkan, dan langkah-langkah seperti pengusiran anggota dari jaringan dan penggantian kata sandi diambil untuk merespons insiden ini.
Meski diakui sebagai langkah yang positif, sepertinya masalah ini jauh lebih serius daripada yang terlihat.
Baca Juga: Tips dan Trik Menulis Artikel Berita yang Menarik
Pelaku peretasan memberikan pernyataan kontroversial bahwa mereka tidak hanya berhasil masuk ke jaringan PT KAI selama beberapa jam, tetapi anggota tim mereka bahkan telah berada di sana selama sekitar satu minggu.
Selama periode tersebut, mereka berhasil mengumpulkan data dan file yang berkaitan dengan sistem Invoasi dan komponen lainnya.
Ketidakpuasan muncul dari kelompok peretas ini terhadap pendekatan PT KAI dalam menyelesaikan masalah.
Baca Juga: Lokasi 'Maksiat' DKI Jakarta Menjerit, Pajak Naik 40 Persen
Dalam sebuah pernyataan, mereka menegaskan bahwa jika tidak ada komunikasi atau kesempatan untuk bernegosiasi, mereka akan mulai membocorkan bagian pertama dari data besok bersama mitra mereka di FF.
Ancaman ini dikhawatirkan dapat membuka rahasia perusahaan secara keseluruhan.
Penting untuk mencatat bahwa para peretas juga memberikan Tox ID dukungan mereka sebagai sarana komunikasi alternatif.
Baca Juga: Tragedi Kebakaran Karaoke di Tegal Tewaskan 6 Orang
Sementara PT KAI mencoba untuk menenangkan kekhawatiran dan menyelesaikan masalah keamanan mereka, publik dihebohkan oleh potensi bocornya data perusahaan dan kemungkinan eksposur rahasia perusahaan.
Sebagai perusahaan yang memiliki peran krusial dalam sektor transportasi Indonesia, peretasan terhadap PT KAI menciptakan kekhawatiran baru terkait dengan keamanan data dan kerahasiaan informasi.
Masyarakat dan pihak berkepentingan kini menantikan respons lebih lanjut dari PT KAI terkait strategi pemulihan dan penguatan keamanan siber agar insiden serupa tidak terulang di masa depan.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: porosjakarta.com
Artikel Terkait
Dana Hibah Pesantren Diubek-ubek Kang Dedi, Yayasan Eks Wagub Uu Diduga Terima Rp45 Miliar
Nunggak Pajak, Mobil yang Ditumpangi Jokowi buat Melapor Ternyata Milik Perusahaan Kahiyang Ayu
Viral Senpi Laras Panjang saat Bentrok di Kemang, Kapolres Sebut Itu Senapan Angin
Viral Bentrok Dua Massa Pakai Senpi dan Samurai di Kawasan Kemang, Ini Penjelasan Polisi