NARASIBARU.COM - Tidak cukup melecehkan W (29) dengan cara merudapaksa, terduga pelaku Anthony Norman Lianto yang merupakan Ketua DPD PSI Jakarta Barat juga menekan mental korban dengan cara mengintimidasinya.
Dari penuturan korban, W mendapat intimidasi setelah 2 hari pelaku melancarkan aksinya, 7 Desember 2023 lalu.
Perempuan berambut panjang itu bercerita, kala itu sejumlah anak buah Norman memaksanya untuk menandatangani surat pernyataan bahwa tidak pernah ada pelecehan yang dilakukan Norman kepadanya.
Padahal, W belum pernah membicarakan perbuatan menjijikan itu kepada siapapun.
"Dia nyuruh aku buat surat pernyataan kalau aku fitnah, bohong, tidak dilecehkan, tidak dirudapaksa, suruh hapus chat," kata W kepada wartawan di kawasan Jakarta Barat, Rabu (27/3/2024).
Akan tetapi, liciknya Norman adalah dia menurunkan sejumlah anak buahnya untuk mengajak W ke suatu tempat.
Di tempat itu, W benar-benar ketakutan hingga meringis lantaran ia tak mau menandatangani surat tersebut.
"Terduga pelaku memboyong anak buahnya ke suatu tempat yang aku enggak tahu, di sana aku nangis histeris aku enggak mau tanda tangan," ungkap W.
Tak habis akal, untuk membujuk W, Norman juga menempuh cara lain dengan menjanjikan harta kepada dirinya.
Kala itu, lanjut W, dia dijanjikan akan dinafkahi dan dibiayai hidupnya oleh Norman, asalkan ia tak membongkar pelecehan tersebut.
"Dia janjiin aku buat jualan, buat modal jualan online, terus handphone baru, terus dikasih tiap bulan sebutin aja angkanya berapa, dia minta nomor rekening," ujar W.
Mulanya, W memberikan nomor rekening itu lantaran ia berpikir bahwa dirinya bekerja sebagai buzzer.
Namun, ia menolak uang pemberian Norman apabila hal itu hanya untuk membuatnya bungkam.
Untuk diketahui, kini kasus tersebut resmi dilaporkan ke Polda Metro Jaya, 12 Desember 2023 lalu.
Artikel Terkait
Demo Gorok Komisaris PT Transjakarta Dikecam Publik Jepang: Jangan Izinkan Orang G*la Ini Masuk ke Jepang
Demo Gorok Komisaris PT Transjakarta Dikecam Publik Jepang: Jangan Izinkan Orang G*la Ini Masuk ke Jepang
Rintihan Minta Tolong Kerap Terdengar Sebelum 2 Kerangka Ditemukan di Gedung Kwitang yang Terbakar
Muncul Lagi ke Publik, Sahroni Ngaku Sembunyi di Plafon saat Rumah Dijarah: Saya Jatuh, Kolor Saya Diambil