NARASIBARU.COM - Sebuah video yang menampilkan warga harus membayar Rp 15.000 untuk mendapatkan satu kantong daging kurban viral di media sosial.
Peristiwa tersebut terjadi di wilayah Cikiwul, Bantargebang, Kota Bekasi.
Dalam video yang diunggah di akun Instagram @feedgramindo, tampak warga yang sudah mendapatkan kupon dimintai Rp 15.000 untuk menebus satu kantong daging kurban.
"Warga di Cikiwul, Bantargebang, Kota Bekasi, keluhkan pembagian daging kurban tapi masih disuruh bayar, padahal sudah ada himbauan Kang Dedi Mulyadi," tulis keterangan diakun instagram feedgramindo.
Dalam video juga menampilkan, dua ibu membawa sejumlah kantong kresek berisi daging kurban.
Kedua ibu-ibu itu mengaku harus membayar Rp 15.000 per kantong plastik daging kurban.
"Sudah bagi daging? nebus?" tanya perekam video.
"Sudah nebus Rp 45.000, satu kantong Rp 15.000," kata seorang ibu yang ada di dalam video.
Pembelaan panitia kurban salah satu panitia bernama Tarmin menjelaskan, awalnya di wilayah Cikiwul belum ada pemberian hewan kurban.
Dia mengaku berupaya membantu mencarikan orang yang ingin berkurban di wilayah Cikiwul.
"Setelah ada yang memberi sapi, inisiatif saya ingin membantu, khususnya para pemulung, karena setiap adanya kurban, mereka (para pemulung) mengadu tidak mendapat daging," ujar Tarmin, Minggu (9/6/2025).
Setelah dicari, Tarmin mendapatkan total tiga ekor sapi untuk dikurbankan di wilayahnya.
"(Pemberi sapi) Orang tersebut tidak mau disebut namanya, hamba Allah yang memberikan ke kami," ucap Tarmin.
Namun, orang-orang yang berkurban itu tidak memberi uang untuk biaya operasional pemotongan hewan.
Untuk itu, berdasarkan kesepakatan warga, biaya pemotongan hewan kurban dikenakan biaya Rp 15.000 ke warga yang mendapatkan daging kurban.
"Untuk biaya pemotongan dan pekerjaan menetel-netel sapi itu, karena satu hari full, jadi kami inisiatif dan teman-teman sepakat meminta bantuan Rp 15.000," kata Tarmin.
Biaya Rp 15.000 itu disebut tidak dibebankan ke seluruh warga yang mendapatkan daging kurban.
"Kami mendapat daging sapi dan tidak mendapatkan bantuan uang," kata Tarmin.
Tarmin mengaku salah dan meminta maaf atas perbuatannya yang memungut Rp 15.000 ke warga yang mendapatkan daging kurban.
"Mohon maaf ke aparatur daerah setempat, dari RT, RW, camat, dan Bapak Wali Kota," kata dia.
Kapolsek Bantargebang Kompol Sukadi menjelaskan, kasus panitia kurban yang meminta Rp 15.000 ke warga untuk menebus daging kurban telah diselesaikan.
"Sudah dikomunikasikan, sudah diselesaikan secara kekeluargaan dan musyawarah," ujar Sukadi.
Sumber: tribunnews
Artikel Terkait
Ajaib! Heboh Penampakan Paru Sapi Tertulis Nama Orang yang Berkurban di Bintaro
Harga dan Spesifikasi Jam Tangan Rolex GMT-Master II, Hadiah Prabowo kepada Pemain Timnas
Sosok Theresia Meila Yunita, Pramugari yang Diduga Selingkuhan Eks Dirut PT Taspen: 3 Bidang Tanah Atas Namanya di Tangerang
Jokowi Jelaskan Kondisi Alergi Kulit yang Dialaminya Usai Pulang dari Vatikan