NARASIBARU.COM - Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Dwiyana Slamet Riyadi menegaskan, bahasa China atau Mandarin bukan menjadi kriteria mutlak yang harus dimiliki pramugari Kereta Cepat Whoosh.
Dia mengungkap ada alasan lain mengapa pramugari harus bisa bahasa China, yakni persoalan kepemilikan saham.
"Enggak harus kok, kita ajarkan saja supaya familiar. Karena kan sebagian saham kan ada dari BUMN Tiongkok itu saja. Tapi tidak ada keharusan," kata Dwiyana saat ditemui di JCC Senayan, Jumat (29/9).
Total pelamar pramugari KCJB mencapai sekitar 6.000 orang, sementara yang dipilih hanya 12 orang saja. Dwiyana mengatakan angka itu terus akan bertambah.
Dia menambahkan, selain menguasai bahasa China, faktor penampilan juga jadi penilaian.
"Jadi sekarang sudah bertambah terus. Kita enggak ada kekhususan yang penting secara kompetensi kan kita juga penampilan fisik. Jadi enggak keharusan bisa bahasa Mandarin. Mereka malah kita ajarkan secara masif hanya percakapan sehari-hari aja lah,"
Artikel Terkait
Mulai 1 Februari 2025, Elpiji 3 kg Tak Lagi Dijual di Pengecer
Peringatan BMKG: Gempa Megathrust Mentawai-Siberut Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8.9
Prihatin Soal Konflik PKB vs PBNU, Komunitas Ulama dan Nahdliyin Keluarkan 9 Rekomendasi
Cabut Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi, DPR: Jangan Buka Ruang Generasi Muda untuk Berzina!