NARASIBARU.COM - Satu per satu tabir kasus kericuhan Rempang mulai terungkap, terutama dalang kericuhan Rempang. Bahkan Kepala BP Batam, Muhammad Rudi bocorkan bukti-bukti oknum Pemprov Kepri jadi dalang kericuhan Rempang.
Hal itu diungkapkan Muhammad Rudi depan suatu acara. Di mana ungkapan itu bersumber dari potongan video yang tengah viral di media instagram.
Dari pantauan tvOnenews, di dalam video tersebut, Kepala BP Batam yang juga Wali Kota Batam, Muhammad Rudi katakan, bahwasanya ada beberapa orang pelaku unjuk rasa aksi bela Rempang bercerita sendiri dengannya.
"Yang kena tahan itu (pengunjuk rasa) itu cerita sendiri, yang ditahan di Polres itu, karena yang nyuruh dulu, uangnya belum lunas dan tak diurus," ceritanya seperti yang dikutip dari akun instagram, Senin (6/11/2023).
Kenapa saya tahu, karena keluarganya datang kepada saya. Istrinya minta tolong lepaskan suaminya," sambung Muhammad Rudi bercerita.
"Suamimu kenapa, saya tanya begitu. Suami kami ditahan di Polres dari dulu. Lalu saya tanya tempat tinggalnya (kamu tinggal di mana?) mereka menjawab tinggal di Tanjung Pinang," cerita Kepala BP Batam tersebut.
"Hanya 8 orang saja Rempang, yang lainnya bukan orang Rempang semua. Lalu saya bilang, minta tolong kepada yang menyuruh mereka (unjuk rasa)," sambungnya bercerita.
Selain itu, Muhammad Rudi berjanji akan membongkar semua dalang dari kericuhan Rempang, ketika seluruh tahanan keluar dari tahanan Polres.
"Biar Masyarakat tahu, bahwa ini kerjaan daripada oknum Pemerintahan Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri). Saya tidak sebut orangnya, tetapi kira-kira ada di sana," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, ramai-ramai massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) lakukan demo anarkis di depan kantor Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal, yakni kantor tempat Bahlil Lahadalia bernaung, Jumat (6/10/2023).
Dari pantuan tvOnenews, puluhan kader HMI yang berasal dari HMI Jakarta Pusat Utara (Jakpustara), HMI Jakarta Timur (Jaktim) dan HMI Jakarta Raya mulai padati Kantor Kementerian Investasi, jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, pada Kamis (5/10/2023) sekira pukul 15.00 hingga 17.30 WIB.
Bahkan, sejumlah kader HMI itu mulai bersikap brutal dan menghancurkan fasilitas negara. Sungguh, sebuah sikap yang patut disayangkan, dilakukan oleh mereka-mereka yang katanya idealis. Sikap tak terpuji itu mendapat reaksi keras dan protes dari sesama kader HMI.
Artikel Terkait
Mulai 1 Februari 2025, Elpiji 3 kg Tak Lagi Dijual di Pengecer
Peringatan BMKG: Gempa Megathrust Mentawai-Siberut Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8.9
Prihatin Soal Konflik PKB vs PBNU, Komunitas Ulama dan Nahdliyin Keluarkan 9 Rekomendasi
Cabut Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi, DPR: Jangan Buka Ruang Generasi Muda untuk Berzina!