Lebih lanjut, strok bisa disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Pembuluh darah tersumbat (Strok Iskemik): Terjadi ketika pembuluh darah otak tersumbat, bisa oleh bekuan darah atau penumpukan plak di dalam pembuluh darah otak.
2. Pendarahan otak (Strok Hemoragik): Terjadi ketika pembuluh darah pecah di otak, yang bisa disebabkan oleh tekanan darah tinggi, trauma, atau pelebaran pembuluh darah (aneurisma).
3. Faktor gaya hidup: Kebiasaan merokok, mengonsumsi alkohol yang berlebihan, diet tidak sehat, dan kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko strok.
4. Penyakit dan kondisi medis: Seperti penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, serta gangguan pembekuan darah, dapat meningkatkan risiko terjadinya strok.
5. Faktor genetik dan umur: Keluarga yang memiliki riwayat strok, serta faktor usia yang lebih tua juga bisa menjadi faktor risiko terserang penyakit ini.
Untuk itu, tindakan cepat untuk mendapatkan perawatan medis setelah munculnya gejala strok sangat penting untuk meminimalkan risiko kerusakan otak yang berat atau kematian.
Sumber: realita
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Mulai 1 Februari 2025, Elpiji 3 kg Tak Lagi Dijual di Pengecer
Peringatan BMKG: Gempa Megathrust Mentawai-Siberut Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8.9
Prihatin Soal Konflik PKB vs PBNU, Komunitas Ulama dan Nahdliyin Keluarkan 9 Rekomendasi
Cabut Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi, DPR: Jangan Buka Ruang Generasi Muda untuk Berzina!