Namun kemudian Allah SWT menggantikannya dengan seekor domba sebagai bentuk pengujian terhadap keimanan dan ketaatan.
Tujuan utama dari kurban adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, meneladani ketaatan Nabi Ibrahim AS, serta memperkuat solidaritas sosial di antara umat Islam.
"Daging hewan kurban dibagikan kepada keluarga, tetangga, dan terutama kepada fakir miskin, sehingga kurban menjadi sarana untuk mengurangi kesenjangan sosial dan menumbuhkan rasa kebersamaan dan kepedulian sosial," jelas Sidik.
Secara keseluruhan, kurban dalam Islam bukan hanya sekadar ritual penyembelihan hewan, melainkan sebuah ibadah yang kaya akan nilai-nilai spiritual dan sosial.
Praktik ini mengajarkan umat Islam untuk senantiasa bersyukur, "menyembelih ego", berkorban demi kepentingan yang lebih besar, dan selalu mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi.
Kurban memiliki nilai spiritualitas yang perlu dipahami dan diimplementasikan oleh setiap orang yang beriman.
Selain sebagai kewajiban agama, kurban memiliki makna spiritual yang dalam bagi umat Muslim.
Dalam melakukan ibadah kurban, umat Islam memperoleh banyak keutamaan spiritual yang dapat mendekatkan diri kepada Allah dan memiliki kemanfaatan kepada sesama.
Karena, salah satu aspek utama dari ibadah kurban adalah pengorbanan.
Dalam mengurbankan hewan kurban, seorang Muslim menunjukkan ketaatan dan kepatuhan total kepada perintah Allah SWT.
Tindakan ini mencerminkan sikap rela berkorban untuk memenuhi kehendak Ilahi.
Pengorbanan tersebut tidak hanya berupa hewan yang disembelih, tetapi juga mengandung makna pengorbanan diri, kesabaran, dan keteguhan hati dalam menghadapi cobaan.
Proses penyembelihan hewan kurban juga memiliki makna pembersihan diri dari sifat-sifat negatif, seperti kedengkian, kebencian, dan egoisme.
Dalam melakukan kurban, seorang Muslim diharapkan untuk menyalurkan niatnya secara murni hanya untuk mencari keridhaan Allah SWT.
Hal ini membantu umat Islam untuk membersihkan diri dari sifat-sifat yang merusak hubungan mereka dengan Allah dan sesama manusia.
Ibadah kurban juga mencerminkan kesadaran akan pentingnya berbagi dengan sesama.
Ketika seorang Muslim mengurbankan hewan kurban, ia tidak hanya memikirkan kepentingan dirinya sendiri, tetapi juga memperhatikan kebutuhan orang-orang yang membutuhkan.
Hal ini menciptakan ikatan sosial yang kuat di antara umat Muslim dan memperkuat rasa solidaritas serta empati terhadap sesama.
Ibadah ini juga bentuk dari ungkapan syukur atas nikmat Allah SWT.
Dengan mengorbankan bagian dari harta yang dimiliki, seorang Muslim mengakui bahwa segala sesuatu yang dimilikinya berasal dari Allah SWT.
"Pelaksanaan kurban adalah cara untuk menyatakan rasa syukur atas berkah dan rizki. Lebih dari sekadar ritual, ibadah kurban adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT," ungkapnya
Sumber: Tribunnews
Artikel Terkait
Mulai 1 Februari 2025, Elpiji 3 kg Tak Lagi Dijual di Pengecer
Peringatan BMKG: Gempa Megathrust Mentawai-Siberut Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8.9
Prihatin Soal Konflik PKB vs PBNU, Komunitas Ulama dan Nahdliyin Keluarkan 9 Rekomendasi
Cabut Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi, DPR: Jangan Buka Ruang Generasi Muda untuk Berzina!