Pengadaan Laptop Chromebook Diduga Kesepakatan Jokowi-Nadiem Jadi Menteri

- Jumat, 18 Juli 2025 | 08:15 WIB
Pengadaan Laptop Chromebook Diduga Kesepakatan Jokowi-Nadiem Jadi Menteri


Pengadaan laptop Chromebook di Kemendikbudristek diduga merupakan proyek yang digagas dengan tujuan agar Nadiem Makarim ditunjuk Joko Widodo (Jokowi) sebagai menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Dikbudristek).

"Dari rangkaian peristiwa yang ada terlihat bisa jadi sudah ada deal antara Nadiem dan Jokowi. Cara kerja tim menggambarkan dengan jelas, tim yang dibentuk bisa jadi diarahkan Jokowi," kata Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi kepada RMOL, Kamis, 17 Juli 2025.

"Bahkan bisa jadi proyek ini menjadi salah satu alasan kuat ditunjuknya Nadiem oleh Jokowi sebagai menteri," tambahnya.

Hasil penyidikan Kejaksaan Agung (Kejagung) mengungkap proyek yang berujung korupsi dan menyebabkan kerugian negara Rp1,9 triliun itu dirancang Nadiem sebelum resmi dilantik menjadi menteri oleh Jokowi. 

Kejagung mengungkap Nadiem Makarim sudah membuat grup WhatsApp "Mas Menteri Core Team" sebelum dilantik sebagai menteri oleh Jokowi. Dalam grup tersebut dilakukan pembahasan soal rencana program digitalisasi di Kemendikbudristek.

Setelah Nadiem diangkat menjadi menteri, proses pengadaan program digitalisasi pun berlanjut dengan total anggaran Rp9,98 triliun. Nadiem bertemu dengan pihak Google untuk membicarakan pengadaan perangkat teknologi informasi dan komunikasi di Kemendikbudristek.

Sistem operasi Chromebook dipaksakan Nadiem dipilih meski hasil kajian tidak efektif.

Selain itu di awal penunjukkan sebagai menteri sempat muncul banyak pertanyaan soal alasan Jokowi menunjuk Nadiem. Pasalnya Nadiem tidak mewakili partai politik manapun dan tidak memiliki latar belakangan yang kuat tentang pendidikan.

Muslim menilai Nadiem tidak bisa mengelak tidak terlibat dalam kasus proyek pengadaan laptop Chromebook yang berujung korupsi. Selain itu dia mendesak Kejagung harus segera memeriksa Jokowi.

"Kejaksaan harus panggil Jokowi dan Jokowi wajib hadir. Karena dalam kasus ijazah palsu Jokowi saja dapat hadir ke kepolisian," pungkas Muslim.

Sumber: rmol
Foto: Joko Widodo atau Jokowi selaku presiden bersalaman dengan Nadiem Makarim CEO Go-Jek saat menghadiri peluncuran Go-Viet di Hotel Melia, Hanoi, Vietnam, Rabu, 12 September 2018. Foto: Biro Pers Setpres.

Komentar