Universitas Harkat Negeri (UHN), Harvard Medical School – Primary Health Care (MHS-PHC), Center for Indonesia's Strategic Indonesia Development Initiatives (CISDI), dan PT Tamaris Hydro mulai melakukan penelitian pelayanan kesehatan primer dengan mengunjungi beberapa pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) dan puskesmas pembantu (pustu) di Tegal dan Brebes pada Kamis – Sabtu (31 Juli – 1 Agustus 2025).
Puskesmas Margadana di Kota Tegal, Puskesmas Brebes di Kecamatan Brebes dan Pustu Pagejugan di Kecamatan Brebes menjadi titik kunjungan dari 4 pihak tersebut yang telah sepakat melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) penelitian pelayanan kesehatan primer di wilayah tersebut. Kunjungan ini sebagai langkah awal kerja sama penelitian yang berfokus pada transformasi puskesmas sebagai pusat layanan kesehatan masyarakat yang tepat sasaran.
Puskesmas dan pustu menjadi titik penting penelitian dan transformasi yang berfokus pada strategi “people centered” sehingga ekosistem puskesmas mulai dari komunitas, tenaga kesehatan, sektor pendidikan, swasta, pemerintah, dan masyarakat dapat bekerja sama untuk menyalurkan aspirasi, informasi dan perbaikan -mulai dari kondisi lingkungan dan kehidupan masyarakat, nutrisi, isu lingkungan sampai lapangan pekerjaan- dapat terintegrasi menjadi informasi utuh.
Dengan demikian, pemerintah dapat membuat kebijakan yang tepat sasaran. Hal ini selaras dengan materi kuliah umum yang disampaikan oleh Bethany Holt, Associate Director of Health Systems at Harvard Medical School’s Program in Global Primary Health Care di aula Universitas Harkat Negeri, Tegal pada Kamis (31/72025).
Sudirman Said, Ketua Pembina Yayasan Harapan Bersama di mana institusi pendidikan di bawah naungannya: Politeknik Harapan Bersama dan Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer yang berlokasi Tegal, telah sukses bergabung menjadi Universitas Harkat Negeri (UHN), mengatakan bahwa kerja sama ini adalah langkah awal yang strategis bagi universitas. "Kemarin (31 Juli 2025) kami telah menandatangani MoU kerja sama dalam penelitian yang terkait bukti lapangan guna transformasi puskesmas agar layanan tepat guna dan merata bagi semua termasuk kelompok rentan dan marginal. Universitas Harkat Negeri akan menjadi hub, bagian dari think tank dan juga penyedia teaching factory untuk penelitian ini", jelasnya di sela-sela kunjungan ke puskesmas Brebes, Jumat (1/8/2025).
Menurutnya, Universitas Harkat Negeri siap dan selalu terbuka untuk kerja sama baik tingkat nasional maupun internasional untuk pendidikan dan penelitian. “Tidak hanya terbuka untuk Tegal, Brebes dan sekitarnya, Universitas Harkat Negeri juga menerima mahasiswa dari seluruh penjuru Indonesia. Tentu saja, beasiswa juga kami upayakan untuk mahasiswa berprestasi. Berdirinya Universitas Harkat Negeri juga sebagai langkah awal cita-cita kami untuk menjadikan Tegal sebagai salah satu kota pendidikan terbaik di Indonesia,” tutur Sudirman.
Dalam kunjungan ke beberapa puskesmas dan pustu, Bethany Holt dari Harvard Medical School-Primary Health Care (MHS-PHC) dan tim CISDI di bawah pimpinan Diah S. Saminarsih serta tim Universitas Harkat Negeri dan Tamaris Hydro mendengarkan penjelasan dari para tenaga kesehatan mulai dari kepala puskesmas hingga tenaga kesehatan, seperti tentang jumlah kunjungan pasien, jenis layanan, dan berbagai hal lainnya.
Pustu adalah pusat layanan primer yang sedekat-dekatnya dengan masyarakat sehingga pendekatan people-centered lebih dapat dilakukan karena komunitas cenderung lebih kecil dan solid. Sehingga kebiasaan, lingkungan, nutrisi dan permasalahan sekitar kesehatan dapat cepat diidentifikasi. Integrasi data secara digital ke institusi lanjutan seperti kementerian dan badan terkait, menjadi krusial agar pemerintah dapat mengambil keputusan untuk layanan kesehatan yang tepat guna dan tepat sasaran bagi semua termasuk kelompok rentan dan marginal.
Pustu Pagejugan di Desa Pagejugan, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes memiliki 1 bidan, 1 perawat, dan 1 kader kesehatan. Warga yang membutuhkan pelayanan rujukan akan diarahkan ke Puskesmas Brebes yang memiliki fasilitas kesehatan dan tenaga medis lebih lengkap. Jumlah kunjungan Pustu Pagejugan sekitar 15-20 orang per hari, sedangkan rujukan sekitar 5 orang per bulan. Pustu ini juga menyediakan obat-obatan. Selain Pustu juga terdapat sekitar 7 pos pelayanan terpadu (posyandu di Desa Pagejugan. Sementara itu, di Kecamatan Brebes terdapat 4 puskesmas dan 1 pustu yang melayani 22 desa/kelurahan.
Artikel Terkait
Rektor Paramadina: Hukum yang Buruk Bisa Menghancurkan Ekonomi Nasional
Usai Azizah Salsa Olahraga Padel dengan Mantan, Pratama Arhan Hapus Foto Pernikahan di Instagram
Abolisi Tom Lembong Bukti Nyata Prabowo Tidak di Bawah Bayang-bayang Jokowi
Menkumham: Amnesti Tak Butuh Putusan Inkrah, Hak Presiden Tak Bisa Diganggu